Bank Syariah Belomba Naikkan Nisbah

Bank Syariah Belomba Naikkan Nisbah
Bank Syariah Belomba Naikkan Nisbah
JAKARTA - Mengimbangi laju deposito bank-bank konvensional, bank syariah mengerek nisbah (bagi hasil) simpanannya. Siasat ini dilakukan untuk mencari jalan menghimpun dana masyarakat di tengah seretnya likuiditas.  Dirut PT Bank Syariah Mandiri (BSM) Yuslam Fauzi mengatakan, likuiditas di pasar memang kering. ”Namun, ketatnya likuiditas ini masih bisa diatasi,” ujarnya usai buka bersama, Kamis (11/9).

Namun, anak usaha PT Bank Mandiri Tbk itu tetap mengerek nisbah depositonya untuk menjaga loyalitas nasabahnya agar tak berpaling ke bank konvensional. ”Awal bulan ini sudah naik sekitar satu persen,” terangnya. Dia menambahkan, semula nisbahnya ekuivalen dengan 8-9 persen kini dinaikkan menjadi 10 persen. Dia berharap, langkah tersebut juga mampu meningkatkan nasabah BSM. Per Juli 2008, DPK perseroan yelah mencapai Rp 14,25 triliun.  

Kepala Unit Usaha Syariah Bank Danamon Achmad K. Permana mengemukakan, menaikkan nisbah adalah jalan bagi industri bank berbasis hukum Islam itu untuk menghimpun dana nasabah. "Kita tahu likuiditas sedang seret, jadi memang harus pandai-pandai mencari solusi," ujarnya kemarin.

Dia mengatakan, di tengah likuiditas masyarakat yang seret, bank syariah mesti bersaing dengan bank konvensional yang berani memasang bunga simpanan sangat tinggi, hingga di atas 12 persen. Karena itu, sambung dia, menjadi wajar jika bank-bank syariah mengerek nisbah bagi hasilnya karena terimbas perang bunga di bank konvensional. Jika tidak, nasabah-nasabah bank syariah akan lari ke bank konvensional. "Ya harus diakui kalau ada banyak nasabah bank syariah yang menjadikan bank konvensional sebagai acuan," tuturnya.

JAKARTA - Mengimbangi laju deposito bank-bank konvensional, bank syariah mengerek nisbah (bagi hasil) simpanannya. Siasat ini dilakukan untuk mencari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News