Bantah Pukul Staf, Masinton: Motifnya Politis, Pembunuhan Karakter

Bantah Pukul Staf, Masinton: Motifnya Politis, Pembunuhan Karakter
Masinton Pasaribu. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu membantah tuduhan staf ahlinya Dita Aditia, yang sudah melaporkannya terkait dugaan tindak pidana penganiayaan ke Bareskrim Polri pada Sabtu (30/1).

"Kalau dibilang saya mukul, enggak benar banget itu," kata Masinton, saat dihubungi pada Minggu (31/1) di Jakarta.

Dia menyebutkan pada malam kejadian, 21 Januari 2016 lalu, sekitar pukul 23.00 Wib, dia baru pulang dari sebuah acara tiba-tiba staf ahlinya dihubungi Dita yang minta dijemput di sebuah kafe di Cikini, Jakarta Pusat, karena mabuk berat.

Singkat cerita, dalam perjalanan di daerah Matraman, Dita muntah. Tak sampai di situ, begitu melintas di jalan Otista Jakarta Timur, Dita yang dalam kondisi mabuk menarik setir mobil hingga mobil oleng ke kiri. Sopirnya pun langsung menginjak rem mendadak.

"Sekitaran jalan Otista mobil oleng ke kiri karena setir ditarik sama dia. Sopir ngerem mendadak, tangannya ditepis terpental mengenai wajahnya (Dita)," jelas Masinton.

Akhirnya setiba di MTH Square, Dita teriak-teriak lalu turun. Ketika itu Masinton menawarkan kepada Dita untuk diantar ke klinik guna mendapat pengobatan tapi perempuan itu menolak karena merasa lukanya tidak apa-apa.

Karenanya, Masinton heran tiba-tiba pada Sabtu kemarin, setelah lebih sepekan kejadian melapor ke polisi. Itu sebabnya Anggota Pansus Angket Pelindo II ini merasa ada nuansa politis di balik tindakan Dita.

"Ini berarti motifnya politis. Aku dituduh mukul dia, ini pembunuhan karakter. Tanggal 21 kejadian, sudah mau sepuluh hari, terus dia nggak masuk kirain pemulihan. Gak ada apa-apa kok tiba-tiba saja melapor," tambah Masinton. (fat/jpnn)


JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu membantah tuduhan staf ahlinya Dita Aditia, yang sudah melaporkannya terkait dugaan tindak pidana


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News