Bantuan RI untuk Palestina Sudah Sampai

Bantuan RI untuk Palestina Sudah Sampai
Seorang relawan PMI memasang spanduk bantuan RI untuk Palestina.
JAKARTA – Bantuan Departemen Kesehatan yang dibawa oleh 15 relawan asal Indonesia telah disampaikan. Konfirmasi tersebut dikemuakan oleh Dr. Lucky Tjahjono, M.Kes yang merupakan salah satu anggota tim perwakilan dari Pusat Penanggulangan Krisis Departemen Kesehatan.

“Kita sedang di Aqaba (kota di wilayah semenanjung selatan Jordan) jam 4 sore. Saat ini sedang menunggu izin masuk Mesir. Tim dalam keadaan baik, bantuan juga telah disampaikan,” ujarnya melalui pesan singkat kepada Jawa Pos Minggu (4/1).

Lucky mengemukakan, sesuai jadwal, tim akan segera memasuki Ibukota Mesir, Kairo pada tanggal 4 Januari 2009. “Insya Allah malam nanti kami akan tiba di Kairo,” lanjutnya.

Rencananya di Kairo, tim akan melakukan pertemuan dan diskusi tentang situasi terkini di KBRI Kairo. Kemudian tanggal 5 Januari 2009 melakukan pertemuan dan berdiskusi tentang kemungkinan pendirian field hospital dan pengiriman tim medis Indonesia dengan Departemen Luar Negeri Mesir Urusan Palestina.

Sementara Tanggal 6 Januari 2009 melakukan peninjauan ke lokasi untuk pendirian  field hospital kemudian tanggal 7 Januari 2009 melakukan pemantapan Rencana Aksi Pendirian field hospital dan tanggal 8 Januari 2009 Tim Aju kembali ke Indonesia dengan membawa seluruh informasi tentang kebutuhan bantuan yang di perlukan oleh Palestina, yang akan ditindak lanjuti dengan pengiriman bantuan berikutnya.

Sebelumnya, tim yang dipimpin oleh Kepala Pusat Komunikasi Depkes Dr. Rustam S. Pakaya, MPH itu telah bertemu dengan Tim PBB di Yordania yang dipimpin Peter Ford. Dalam pertemuan dibicarakan kondisi terakhir di Jalur Gaza Palestina dan kemungkinan tim medis Indonesia untuk masuk ke wilayah konflik tersebut guna memberikan bantuan bagi warga di sana.

Dalam pertemuan tersebut juga dibicarakan mengenai kesulitan Tim Medis Indonesia untuk masuk ke Jalur Gaza karena untuk masuk ke sana diperlukan izin dari Israel. Padahal, Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan negara tersebut. Peter juga menjelaskan kondisi di Gaza yang amat tidak aman. Sejauh ini delapan staf PBB tewas di Gaza akibat serangan Israel. Keamanan bagi pekerja kemanusiaan di Gaza juga amat tidak kondusif.

Kondisi warga di Gaza, lanjut Peter, seperti tahanan kota. Dalam 24 jam terakhir banyak warga asing yang keluar, terutama menuju ke Mesir. Ini terjadi karena rumor yang beredar serangan darat akan segera dilakukan Israel.

JAKARTA – Bantuan Departemen Kesehatan yang dibawa oleh 15 relawan asal Indonesia telah disampaikan. Konfirmasi tersebut dikemuakan oleh Dr.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News