Bantuan Tak Datang, Korban Banjir Bandang Protes Keras

Bantuan Tak Datang, Korban Banjir Bandang Protes Keras
Kondisi terkini lima bulan pasca-banjir. bangunan dan sampah bekas banjir sebagian masih berserakan di pinggir Jalan denpasar-Gilimanuk, Kelurahan Tegal Cangkring. Foto: M.Basir/Radar Bali/JPNN.com

Senada diungkapkan Made Ruti, warga yang juga berada korban banjir bandang. warga yang rumahnya yang berada di sisi utara jalan Denpasar- Gilimanuk ini terparah dibanding rumah lain.

Posisinya yang berada dekat dengan sungai, rumahnya tertimbun lumpur dan kayu gelondongan dari hutan.

Akibat kejadian tersebut, rumah rusak, pagar dan tempat ibadah rusak parah. Karena tidak ada bantuan dari pemerintah,

Ruti yang tinggal bersama istrinya Ni Nyoman Poni hanya memperbaiki rumahnya dengan uang pribadi dan bantuan dari relawan.

“Belum ada bantuan apa dari pemerintah,” ungkap warga Lingkungan Biluk Poh Kangin, Kelurahan Tegal Cangkring.

Setelah banjir bandang terjadi, rumah warga yang hilang total sebanyak tiga unit. Diantaranya, rumah milik Gusti Putu Slamet Arnawa, 59; Gusti Komang Suke Merta, 63, dan Ni Nyoman Eri, 79.

Tiga unit rumah warga yang hilang tersebut dibantu bedah rumah oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana I Ketut Eko Susilo Artha Permana mengatakan, bantuan perbaikan korban banjir bandang saat ini sedang proses.

Beberapa bangunan bekas terjangan banjir juga masih ada yang tidak diperbaiki karena warga tidak ada biaya perbaikan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News