Banyak Bank yang Persulit Penyaluran KUR

Menkop Minta Bantuan Kepala Daerah Untuk Menegur

Banyak Bank yang Persulit Penyaluran KUR
Banyak Bank yang Persulit Penyaluran KUR
"Tahun 2008 dengan total KUR Triliun 14,5  triliun, masih sisa sekitar Rp 2 triliun. Sekarang ditambah menjadi Rp 20 triliun, jangan samapi ada hambatan lagi," kata ketua umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.

    

Penambahan KUR menjadi Rp 20 triliun itu, menurut Suryadharma, sebagai salah satu langkah antisipasi pemerintah menghadapi krisis keuangan global. Sehingga, masyarakat yang terkena dampak krisis bisa segera mendapatkan solusi dengan membuka usaha kecil bermodalkan KUR.

    

Menurut Suryadharma, masih ada miskomunikasi di kalangan perbankan penyalur KUR. Pimpinan Bank di tingkat pusat, yakni  BRI, BNI 46, BTN, Bank Mandiri, Bukopin, dan Bank Syariah Mandiri, telah berkomitmen dengan pemerintah untuk menyalurkan KUR tanpa agunan. Namun, pimpinan cabang dari bank-bank tersebut di daerah masih ragu untuk menyalurkan kredit tanpa agunan.

    

Sebenarnya tidak ada alasan bagi bank untuk ragu dalam menyalurkan KUR. Sebab, kata Suryadharma, pada KUR 2008, hanya 0,8 persen yang dinyatakan tidak lancar.  "Makanya saya meminta kepala daerah ikut menyelesaikan. Kalau semua maslaah di bawa ke Jakarta, tidak mungkin bisa selesai," katanya.

    

MALANG – Menteri Koperasi dan UKM Suryadharma Ali geregetan karena masih banyak bank penyalur kredit usaha rakyat (KUR) di daerah yang mempersulit

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News