Banyak Dana Riset Dipakai Bukan untuk Kegiatan Penelitian

Banyak Dana Riset Dipakai Bukan untuk Kegiatan Penelitian
Menristek Mohamad Nasir. Foto: Mesya Mohamad/JPNN.com

Capaian tersebut menurut Nasir cukup fenomenal. Dengan jumlah publikasi hingga 17 ribu judul lebih itu, Indonesia berhasil menyalip Thailand. "Dalam sejarah 20 tahun belum bisa kalahkan Thailand," paparnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyinggung riset peneliti Indonesia yang belum banyak masuk tahap fase produksi masal.

Dia mengaku bahwa pemerintah memiliki keterbatasan anggaran, khususnya untuk dana riset. Untuk itu dia berharap ada optimalisasi dana riset yang tersedia.

Sri Mulyani berharap dana riset yang tersedia benar-benar diperuntukkan kegiatan riset. "Saya tidak anti perjalanan dinas," katanya.

Hanya saja perjalanan dinas yang menggunakan dana riset, harus terkait dengan kegiatan riset atau penelitian yang sedang digarap.

Di hadapan para rektor, Sri Mulyani memaparkan bahwa anggaran pendidikan di APBN 2018 mencapai Rp 444,13 triliun.

Dana ini termasuk transfer ke daerah, pembiayaan 400 ribuan peserta program Bidik Misi, 56 juta paket dana bantuan operasional sekolah (BOS), serta pembayaran tunjangan profesi guru untuk 435 ribu guru PNS maupun non PNS.

Sri Mulyani menjelaskan porsi dana pendidikan Indonesia sebanyak 20 persen dari APBN. Porsi itu ternyata sama dengan alokasi dana pendidikan Vietnam.

Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan, ada beberapa kegiatan tidak terkait riset, namun menggunakan alokasi dana riset.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News