Banyak Kecurangan, Pemilihan via Pos & KSK di Kuala Lumpur Harus Ditiadakan
Masinton menduga adanya ratusan ribu surat suara yang telah dicoblos ke beberapa calon anggota legislatif, terjadi karena mereka membelinya dari makelar surat suara di Kuala Lumpur.
"Para caleg yang gagal bersosialisasi meyakinkan masyarakat di Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat, kemudian mengambil cara instan dengan belanja suara ke makelar surat suara di Kuala Lumpur," ujarnya.
Bagi Masinton, praktik culas tersebut sangat tidak adil bagi caleg-caleg yang telah bersusah payah mendatangi warga di Jakarta Pusat maupun Jakarta Selatan.
"Kemudian suaranya dikalahkan dengan penggelembungan suara (caleg tertentu) melalui proses jual beli surat suara di Kuala Lumpur," kata Masinton.
Oleh karena itu, petahana anggota DPR RI tersebut meminta KPU jangan lagi menggunakan metode Pos dan KSK dalam PSU di Kuala Lumpur.
"Pemungutan suara ulang via Pos maupun KSK di Kuala Lumpur, Pemilu 2024 ini sebaiknya ditiadakan oleh KPU, karena pengalaman 2019 lalu, saat PSU, modus manipulasi surat suara tetap terulang lagi," tutur Masinton.(fat/jpnn.com)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Masinton Pasaribu mendesak KPU meniadakan pemilihan via Pos dan KSK saat pemungutan suara ulang atau PSU di Kuala Lumpur, Malaysia.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- KPU Ungkap Sudirman Said Daftar Jadi Bacalon Gubernur DKI Jalur Independen
- Eks Ketua MK Menilai Irman Gusman Berhak Ikut PSU Pemilu DPD di Sumbar
- Angkatan Laut Malaysia Selidiki Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan 10 Personel
- Kuasa Hukum Irman Gusman Yakin Permohonan PSU akan Dikabulkan MK, Ini Alasannya
- Penyelundupan Narkoba dalam Kaleng Susu Digagalkan Polri, Brigjen Mukti: Ini Modus Baru
- Sukses Tertibkan PSU Perumahan, Pemkot Denpasar Raih Penghargaan dari KPK