Barasuara Bongkar Rahasia Jalaran Sadrah

"Di album ini, kami ketemu semangat baru, melewati banyak proses, refresh diri sendiri, bergulir maju lagi, pengin belajar dari yang sebelumnya," ujar Marco Steffiano, drummer Barasuara.
"Yang beda dari penggarapan album sebelumnya, kami lebih kenal lebih dalam, dari sisi musikal atau luar, jadinya lebih leluasa," tambah TJ Kusuma.
Dimulai sejak 2021, penggarapan album Jalaran Sadrah punya cerita yang berliku bagi Barasuara.
Personel sempat melakukan workshop di sebuah vila di kawasan Puncak, komunikasi via internet, hingga beberapa revisi yang terjadi di studio.
"Kami enggak mau nanggung, harus gila sekalian," ucap Gerald Situmorang, pemain bas.
Barasuara akhirnya merilis album ketiga, Jalaran Sadrah melalui Hu Shah Records pada 21 Juni 2024.
Jalaran Sadrah berisi sembilan materi, termasuk tiga lagu yang sudah duluan dirilis sebagai single, yakni Terbuang dalam Waktu, Merayakan Fana, serta Fatalis. Adapun Fatalis sempat memenangkan piala AMI Awards 2023 untuk kategori Duo/Grup/Kolaborasi Rock Terbaik.
Iga Massardi menyebut Jalaran Sadrah memiliki arti yakni karena pasrah, menggambarkan album yang terjadi, tertulis, terselesaikan karena pasrah.
Grup musik, Barasuara menggelar acara bertajuk 'Jalaran Sadrah - Story Behind The Album' di Creative Culture Space, Jakarta Selatan pada Rabu (23/4).
- Demi Ekosistem Musik, Gerakan Satu Visi Ajukan Uji Materiel Pasal UU Hak Cipta ke MK
- Barasuara Berserah Diri Lewat Album Jalaran Sadrah
- Kolaborasi Unik Antara The Panturas, Lorjhu, dan Iga Massardi
- Barasuara dan Marcello Tahitoe Siap Hebohkan Pensi Closing Kertas 21
- Dibantu Erwin Gutawa, Barasuara Kini Merayakan Fana
- Dibantu Iga Massardi, Biru Baru Lebih Berdistorsi di Semua Telah Terjadi