Barter Nyawa 40 Serdadu Cilik dengan 10 Ekor Kambing

Barter Nyawa 40 Serdadu Cilik dengan 10 Ekor Kambing
foto: internet
Sepakat dengan harga yang ditetapkan Henri, pemberontak Mai-Mai telah membebaskan sedikitnya 100 serdadu bocah. Pembebasan bertahap itu dilakukan mulai Februari hingga April lalu. Untuk menebus anak-anak yang dipaksa angkat senjata itu, Henri didukung penuh Peace Direct. Yayasan amal yang berbasis di London tersebut menyediakan dana yang diperlukan Henri untuk membeli 25 ekor kambing sebagai tebusan.

"Sepintas, mewujudkan perdamaian di Kongo sama dengan memandikan seekor babi. Sesaat setelah Anda mandikan, babi itu lari dan kembali berkubang di lumpur. Tapi, itu tidak membuat Anda menyerah," papar Henri. Berpijak pada keberhasilan negosiasi dan "kerja sama" militan lewat barter, dia pun tetap semangat melanjutkan gerilya damainya. Selain Peace Direct, Henri juga didukung penuh Centre for the Resolution of Conflict (CRC) yang dia dirikan di Kota Butembo.

Bukan hanya Peace Direct dan CRC yang membuat Henri bersemangat menegakkan perdamaian di negeri yang tak putus dilanda konflik dan masalah itu. Yang lebih penting bagi pria pemberani itu adalah dukungan para komandan militan dan ketua suku. Meski tidak secara resmi nonaktif dari jabatannya, sejumlah komandan militan yang bergabung dengan Henri di CRC sudah tidak pernah lagi menyentuh senjata api.

Salah satunya, Kolonel Roger Muhindo. Pada Agustus 2008 lalu, dia meninggalkan sarang pemberontak Mai Mai di belantara Kongo bersama 11.000 pengikutnya. Meski aktif memerangi kekerasan bersama Henri di CRC, Muhindo sempat dikhawatirkan berkhianat atau kembali mengangkat senjata. "Yang terpenting, kami sudah berhasil menjangkau mereka yang sebelumnya tidak tersentuh dan mengasingkan diri," tandas Henri.

BERBEKAL kepiawaian bernegosiasi dan relasi luas, Henri Bura Ladyi menjelma menjadi Oskar Schindler modern versi Afrika. Jika Schindler menyelamatkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News