Barter Nyawa 40 Serdadu Cilik dengan 10 Ekor Kambing
Selasa, 08 Desember 2009 – 04:28 WIB
Rekonsiliasi juga menjadikan Muhindo dan wartawan Edouard Pacifique mitra. Padahal, Pacifique pernah empat hari disandera Muhindo dan anak buahnya. Bahkan, dia sempat disiksa. Ada bekas luka sayatan dan luka bakar di punggung pria tersebut. Tapi, kini, mantan sandera dan mantan penyiksanya itu bekerja sama dalam tim Henri. "Itulah inti dari rekonsiliasi," ungkap Henri.
Melalui Muhindo dan komandan lainnya, Henri bernegosiasi dengan pimpinan pemberontak. Lewat mereka pula, Henri tahu bahwa pemberontak dan militan Kongo sudah mulai kewalahan menghidupi para sandera dan serdadu cilik. "Sejumlah pimpinan pemberontak sadar bahwa sandera dan serdadu anak-anak terlalu membebani mereka. Karena itu, mereka lantas mengontak saya untuk menukar mereka dengan ternak," kata Henri.
Tapi, tugas Henri masih belum usai. Setelah berhasil membebaskan para sandera dan serdadu anak-anak, CRC masih harus bekerja keras memulihkan kondisi mental mereka. Pasalnya, di awal kebebasannya, para sandera dan serdadu anak-anak itu masih merindukan kamp yang menjadi penjara mereka. Bahkan, mereka juga merindukan para pemberontak yang menculik dan menyiksa mereka. Dalam hal ini, CRC bekerja sama dengan psikolog. (hep/ami)
BERBEKAL kepiawaian bernegosiasi dan relasi luas, Henri Bura Ladyi menjelma menjadi Oskar Schindler modern versi Afrika. Jika Schindler menyelamatkan
Redaktur & Reporter : Soetomo
BERITA TERKAIT
- Stafsus Kementerian Investasi Pradana Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara
- Indonesia Mengutuk Keras Aksi Biadab Warga Sipil Israel di Perbatasan Gaza
- KBRI Seoul Ungkap Tantangan untuk Mewujudkan Bebas Visa ke Korsel
- Serangan Presisi Drone Israel Berhasil Habisi Elite Hizbullah
- Populasi Korsel Menua Berpotensi Jadi Peluang Emas Indonesia
- Merawat Konflik, Turki Beri Pengobatan kepada Ribuan Tentara Hamas