Baru Operasi Lutut, Tetap Ingin Jajal Rute Jatim

Baru Operasi Lutut, Tetap Ingin Jajal Rute Jatim
Rully Bagoes Herlambang (jersey Jawa Pos Cycling) bersama komunitas sepeda Bikeberry menjajal jalur Audax melewati porong. FOTO GUSLAN GUMILANG / JAWA POS
Peserta dari Bandung, misalnya. Mereka berlatih dengan melahap rute sepanjang 212 kilometer Bandung-Pangandaran. Rute tersebut termasuk rute berat. Tidak hanya jarak yang sudah tergolong long distance cycling, tapi juga tanjakan sangat serius di beberapa kawasan. Mulai tanjakan di Gunung Cikuray hingga Gunung Guntur. Tapi, mereka juga bisa melewati jalur yang lebih ringan, tapi lebih panjang via Tasikmalaya. "Itu sudah menjadi jalur rutin kami," kata Kurniadi Chandra, salah seorang peserta dari Bandung yang juga anggota Guci Cycling Club.

 

Latihan biasanya digelar seminggu tiga kali. Kebetulan mereka akan turun dengan enam cyclist di Audax East Java. Lima cyclist bakal berusaha merampungkan rute. Sedangkan selah eorang cyclist Billy Linjaya Lesmana mungkin tidak bisa maksimal. Sebab, Billy baru saja menjalani operasi lutut. Sebenarnya dia bisa saja tidak ikut. Namun karena antusiasme yang besar terhadap Audax, dia memaksakan diri datang.

 

"Kami sudah berkonsultasi, panitia menyediakan support car. Nanti Billy bisa diangkut kalau tidak kuat di tengah perjalanan. Kalau nggak kuat, nggak usah maksain. Dia memang ingin ikut di momen bersama gowes di Jatim," kata Kurniadi.

 

Persiapan Guci semakin sempurna karena mereka baru saja mengikuti lomba team time trial yang diadakan Forum Penggemar Sepeda Jakarta (FPSJ) di BSD, Tangerang, Jawa Barat. Apalagi, dalam lomba khusus komunitas penggemar road bike itu, mereka menembus sepuluh besar.

 

TANTANGAN gowes sejauh 232 kilometer dalam sehari tidak bisa dianggap sembarangan. Perlu persiapan fisik dan mental yang prima. Bahkan, beberapa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News