Batam Tak Rasakan Dampak Perang Dagang Tiongkok dan Amerika

Batam Tak Rasakan Dampak Perang Dagang Tiongkok dan Amerika
Kawasan Industri Batamindo. Foto: batampos/jpg

Batam bisa kebanjiran produk China."Tapi semuanya tentu saja tergantung dari harga. Pasar di Batam tentu akan memilah-milahnya," jelas Ayung.

Sayangnya untuk bahan baku industri, penetrasinya ke Batam akan semakin meningkat tentunya. Karena bahan baku yang dibutuhkan industri lokal di Batam belum mampu diakomodir pasar domestik.

"Ini kan karena bahan baku tidak tersedia di Batam. Kalaupun ada di Jakarta, harganya kurang kompetitif serta dari segi pengiriman memakan waktu cukup lama," jelasnya lagi.

Pengusaha di kawasan industri tentu tidak berharap perang dagang ini terus berlanjut.

"Potensi dampaknya seperti saat ini yakni penguatan Dolar Amerika terhadap semua mata uang," katanya.

Bagi Batam, dampak jangka panjang akan dirasakan bagi industri yang bahan bakunya dari impor, kemudian menjualnya ke pasar domestik. "Pasti akan merugi terus," ucapnya.

Terpisah, Direktur PTSP BP Batam Ady Soegiharto menilai perang dagang ini tidak akan mengganggu stabilitas ekonomi di Batam dan negara tetangga. Alih-alih malah menguntungkan.

"Barang-barang dari China akan diekspor ke negara lain untuk kemudian diekspor ke Amerika," ucapnya.

Perang dagang antara Amerika dan Tiongkok ternyata tidak berdampak untuk kalangan industri yang ada di Kota Batam, Kepulauan Riau.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News