Batam Tak Rasakan Dampak Perang Dagang Tiongkok dan Amerika

Lukita kemudian mengungkapkan banyak investor dengan nilai modal dibawah Rp 50 miliar ingin masuk ke Batam dan rata-rata berorientasi ekspor. "Negara sudah betul-betul mendorong kegiatan ekspor. Dan ini yang saya tangkap jika ada peluang investasi 100 persen akan kami dukung," paparnya lagi.
Contoh industrinya antara lain industri barang plastik yang orientasinya juga ekspor. Lalu ada juga yang akan investasi 5 juta Dolar yang bergerak di bidang produksi rokok elektrik dan hasilnya akan diekspor keluar negeri.
"Saya dukung dan sudah yakinkan BKPM bahwa produksinya tidak akan hasilkan limbah. BKPM mau dan investornya sudah bersiap," ucapnya.
Selain itu ada juga investor yang mengelola kepala, pompa dan juga matras tempat tidur.
"Ada juga investor besar senilai Rp 200 juta Dolar Amerika yang beroperasi di bagian packaging, tapi hanya butuh lahan kecil hanya 10 hektar," ujarnya.(leo)
Perang dagang antara Amerika dan Tiongkok ternyata tidak berdampak untuk kalangan industri yang ada di Kota Batam, Kepulauan Riau.
Redaktur & Reporter : Budi
- PSN Rempang Eco City Tak Masuk Perpres yang Diteken Prabowo, Rieke: Batal!
- Gandeng Telkomsel, Pegatron Resmikan Smart Factory Berbasis AI dan 5G di Batam
- 30 WN Vietnam Ditangkap, 2 Kapal Ikan Ilegal Diamankan di Perairan Indonesia
- Gemerlap Danantara
- Kementrans Siapkan Barelang Jadi Pilot Project Kawasan Transmigrasi Terintegrasi
- DPR Bentuk Panja Usut Mafia Lahan di Batam, Pengamat: Panggil Menteri ATR/BPN