Bau Mayat Menyebar di Mentawai

Bau Mayat Menyebar di Mentawai
Warga Mentawai melihat papan yang berisi daftar nama korban tewas dan hilang. Foto : Raka Deny/JAWA POS
Dari pantauan Padang Ekspres di Dusun Puraurougat, Kecamatan Pagai Selatan puluhan warga yang selamat berbondong-bondong turun dari perbukitan. Setiap warga yang turun seakan tidak percaya desa yang telah lama mereka tempati luluh lantak.

Desa yang diterjang ombak setinggi delapan meter tersebut tidak menyisakan satu pun rumah warga. Ombak yang disertai dengan batu karang telah menghancurkan ratusan rumah warga. "Yang kami dengar hanya deruman 15 menit setelah gempa berlalu. Kami tidak menyangka bahwa itu tsunami. Saat mendengar deruman semakin kuat, warga ada yang menyelamatkan diri naik pohon kelapa, dan sebagian lari ke perbukitan," ujar Rusmi,34.

Ditambahkannya, gelombang datang sekitar pukul 21.00 WIB. Karena sudah cukup laruit, maka sebagian besar warga sudah tertidur lelap. Umumnya warga yang tertidur itulah yang menjadi korban dan tidak bisa diselematakan.

Di dusun itu batu-batu karang yang terbawa ombak terlihat di atas puing-puing perumahan warga yang telah hancur. Saat warga turun dari bukit, ada yang histeris sambil mengumpulkan pakaian yang masih bisa dipakai. "Di Dusun kami sekitar 30 orang warga tewas, dari 30 orang yang tewas itu sekitar 20 orang telah ditemukan tersangkut. Semua yang ditemukan telah kami kubur, di dalam kuburan masal," jelas Rusmi.

SIKAKAP - Hari keempat pascagempa 7,2 SR yang menyebabkan tsunami, suasana Mentawai makin mencekam. Korban tewas yang masih belum sempat dievakuasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News