Bawaslu Usut Peran LSM AS

Soal Keterlibatan dalam Tabulasi Hasil Pilpres

Bawaslu Usut Peran LSM AS
Bawaslu Usut Peran LSM AS
JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menindaklanjuti laporan kubu Megawati-Prabowo Subianto (Mega-Pro) soal dugaan campur tangan asing dalam tabulasi hasil pemilu presiden (pilpres) melalui pesan singkat alias SMS. Anggota Bawaslu Wahidah Suaib menegaskan, pihaknya bakal mengusut kualitas campur tangan bantuan asing dalam publikasi hasil sementara pilpres tersebut.

 

Lembaga asing yang diduga terlibat dalam tabulasi SMS itu adalah International Foundation for Electoral System (IFES). Lembaga donor asal Amerika Serikat (AS) tersebut diketahui membantu penyediaan server, termasuk teknologi tabulasi SMS KPU. Tim kampanye pasangan Mega-Pro menganggap bahwa campur tangan IFES itu bertentangan dengan prinsip independensi KPU. "Kami akan telusuri lebih dahulu seperti apa bantuan yang diberikan," kata Wahidah kepada wartawan di Jakarta, Minggu (12/7).

 

Dia menjelaskan, pada prinsipnya, bantuan lembaga asing kepada penyelenggara pemilu sah-sah saja. Bantuan disampaikan bukan dalam bentuk dana, melainkan manfaat yang bakal diberikan. Dalam hal ini, lembaga asing bertindak sebagai penyedia bantuan, program, maupun jasa. "Namun, operator dan pengambil keputusan dalam bantuan harus dari KPU," terangnya.

 

Nah, dalam kasus IFES, faktanya, lembaga tersebut memang membantu proses tabulasi SMS. Alurnya, IFES menyediakan teknologi untuk menampung dan menampilkan hasil penghitungan suara manual dari TPS untuk disampaikan secara luas. "Sekarang yang perlu diketahui adalah siapa operator dari bantuan IFES itu. Seharusnya, operatornya tetap dari KPU," terang Wahidah.

 

JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menindaklanjuti laporan kubu Megawati-Prabowo Subianto (Mega-Pro) soal dugaan campur tangan asing dalam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News