BBHAR PDI Perjuangan Prihatin Atas Dugaan Intimidasi yang Dialami Aktivis & Mahasiswa

BBHAR PDI Perjuangan Prihatin Atas Dugaan Intimidasi yang Dialami Aktivis & Mahasiswa
Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) DPP PDI Perjuangan prihatin atas dugaan intimasi yang dialami mahasiswa dan aktivis. Ilustrasi. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) PDI Perjuangan menyatakan keprihatinan atas dugaan intimidasi, politisasi hukum, dan pembungkaman kebebasan berpendapat yang dialami beberapa aktivis dan mahasiswa di Indonesia.

Pernyataan itu menyikapi kejadian pemecatan terhadap Melki Sedek Huang dari Ketua Badan Eksekutif Mashasiswa Universitas Indonesia (BEM UI).

Pemecatan yang dilakukan pada Senin, 18 Desember 2023 itu diduga buntut dari kritik Melki terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo.

BBHAR PDI Perjuangan menganggap keputusan itu sebagai langkah yang merugikan kebebasan berpendapat dan menciptakan atmosfer yang tidak kondusif bagi kritik konstruktif.

Pola intimidasi juga dirasakan oleh Ketua BEM KM UGM, yang sebelumnya mencatat Presiden Jokowi sebagai alumnus terburuk Universitas Gajah Mada.

Terlepas dari dugaan kekerasan seksual yang sedang diusut internal oleh universitas, BBHAR PDI Perjuangan menegaskan perlunya penanganan objektif dan tidak terpengaruh oleh kepentingan politik.

Kemudian ada Butet Kertaradjasa, seorang budayawan yang mengalami penangkapan akses gawai seluler dan pemaksaan menandatangani dokumen sebelum pementasan.

Fenomena serupa telah terjadi sebelumnya, menciptakan kekhawatiran akan tindakan represif yang dapat merugikan kebebasan berekspresi.

BBHAR PDIP prihatin terhadap dugaan intimidasi yang sedang dialami aktivis dan mahasiswa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News