BBKSDA Pastikan tidak Evakuasi Harimau yang Tewaskan Warga

BBKSDA Pastikan tidak Evakuasi Harimau yang Tewaskan Warga
Amri, korban terkaman harimau Sumatera di Desa Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir dievakuasi petugas kepolisian bersama karyawan PT Riau Indo Agropalma, Jumat (24/5/2019). Foto: POLRES INHIL FOR RIAU POS

Lanjut Suharyono, dalam satu setengah bulan terakhir di lokasi tersebut kerap muncul harimau sumatera. Bahkan disampaikannya, keberadaan hewan karnivora sempat difoto dan direkam video oleh karyawan PT RIA.

“Saat itu, sudah tindak lanjuti. Kita berkoordinasi dengan pihak perusahaan untuk melakukan sosialisasi maupun memasang di sejumlah tempat papan peringatan,” jelasnya.

Baca: Pertumbuhan Ekonomi Kepri Diprediksi Tumbuh 5,3 Persen pada Triwulan II 2019

Di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, diakui mantan Kepala BBKSDA Bali, terdapat beberapa ekor harimau sumatera liar yang hidup di sana. Namun, berapa jumlahnya, dia enggan menyebutkan. Alasannya, dikhawatirkan akan satwa dilindungi tersebut diburu para pemburu liar.

“Di sana memang ada beberapa ekor (harimau). Tapi jumlahnya tidak bisa saya sebutkan,” papar Suharyono.

Ketika disinggung apakah harimau sumatera yang menerkam Amri sudah terindentifikasi, dia mengatakan, belum diketahui. Karena saat itu, tidak ada orang yang melihat peristiwa konflik antara korban dan si raja rimba.

“Belum, tapi tim medis dan pengamanan dari BBKSDA Riau telah diturunkan untuk memantau harimau di sana,” pungkas Suharyono.(rir)


Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau memastikan tidak akan menangkap harimau Sumatera liar yang telah menewaskan seorang pekerja PT Ria Indo Agropalma (RIA) di Kecamatan Plangiran, Indragiri Hilir, Riau.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News