BBM dan Elpiji Naik Berbarengan, Jokowi Dianggap Keterlaluan

BBM dan Elpiji Naik Berbarengan, Jokowi Dianggap Keterlaluan
BBM dan Elpiji Naik Berbarengan, Jokowi Dianggap Keterlaluan

jpnn.com - JAKARTA - Kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji 12 kilogram secara berbarengan terus menuai kritik. Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI) Ferdinand Hutahaean menilai kenaikan harga BBM dan gas yang bersamaan itu merupakan bentuk hilangnya rasa sosialisme dan empati pemerintah kepada rakyat.

Ferdinand menyatakan, Presiden Joko Widodo -Jokowi- tidak memahami permasalahan yang terjadi, sehingga asal saja merestui usul kenaikan harga BBM dan elpiji 12 kg. Ferdinand bahkan menyebut kebijakan pemerintah itu menjadi bahwa Jokowi dikelilingi menteri-menteri berwatak kapitalis.

"Inilah resiko yang harus ditanggung rakyat jika menteri-menterinya berwatak neolib dan kapitalis. Sementara presidennya tidak memahami permasalahan sehingga merestui saja langkah-langkah yang diambil oleh menterinya," kata Ferdinand saat dihubungi, Selasa (3/3).

Selain itu Ferdinand juga mengatakan, kenaikan harga BBM dan elpiji telah membuktikan ketidakpedulian pemerintah terhadap nasib masyarakat. Padahal, katanya, pemerintah seharusnya memperjuangkan nasib rakyat.

"Sepertinya negara kehilangan jati diri, di mana seharusnya negara ada untuk mengambil beban rakyatnya bukan malah memberikan beban untuk rakyat demi keuntungan negara," ujar dia.

Ferdinand lantas meminta agar Jokowi melakukan reshuffle kepada para pembantunya dan mengganti dengan mereka yang lebih berkompeten. "Ini sudah keterlaluan, pemerintah ini perlu segera dievaluasi, Jokowi harus segera melakukan reshuffle, mengganti menteri-menteri neolib dengan menteri yang paham tentang rakyat dan paham tentang trisakti Bung Karno," pintanya.(chi/jpnn)

 


JAKARTA - Kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji 12 kilogram secara berbarengan terus menuai kritik. Direktur Eksekutif


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News