BBM untuk Pembangkit Lampaui Target
Kamis, 05 Agustus 2010 – 18:18 WIB
Dengan demikian, lanjut Nur Pamudji, lantaran belum beroperasinya sejumlah PLTU, diantaranya PLTU Indramayu (2 x 300 MW), PLTU Rembang (2 x 300 MW), PLTU Suralaya (1 x 600 MW), PLTU Amurang, Sulut (25 MW) dan PLTU Kendari, Sultra (2 x 10 MW), tentu menyebabkan penggunaan batu bara menurun.
"Rencananya penggunaan batu bara pada semester I adalah 13,9 juta ton, tapi realisasinya hanya 11,8 juta ton atau 39 persen dari total produksi listrik nasional pada semester I yakni 83,3 Twh,’’ ujarnya.
Selanjutnya, lanjut Nur Pamudj, penggunaan gas alam untuk pembangkit pada semester I 2010 adalah 156 bcf atau 25 persen dari total produksi listrik nasional. Sementara panas bumi mencapai 6 persen dan air berkontribusi 9 persen. ‘’ Kita sangat bersyukur sekali, karena biasanya pertengahan tahun biasanya puncak kemarau. Tapi yang terjadi justru sebaliknya, sehingga PLTA terutama yang ada di Sumatera bisa menyuplai lebih banyak,’’ ungkap Nur Pamudji. (yud/jpnn)
JAKARTA - Meski pemerintah telah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 10.000 Megawatt yang tersebar di seluruh tanah air, namun penggunaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Naik 12,94 Persen, Ekspor Sumsel Maret 2024 Capai USD 503,09 Juta
- Himpitan Kegiatan Hulu Migas dengan Lahan Pertanian Harus Segera Diselesaikan
- Menko Airlangga Sampaikan 3 Isu Penting Saat Berbicara di OECD
- Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan I 2024: Ekspansi Masih Melambat, tetapi Tetap Prospektif
- HINT Ciptakan Parfum Aroma Futuristik lewat Teknologi AI
- RUPST Tahun Buku 2023: Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun