BBPP Ketindan Kawal Pelatihan Puluhan Ribu Petani dan Penyuluh

BBPP Ketindan Kawal Pelatihan Puluhan Ribu Petani dan Penyuluh
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi dalam Pelatihan Petani dan Penyuluh gelombang 1-3, Sabtu (7/8). Foto: BBPSDMP

Menurutnya, pemupukan dengan jumlah yang tepat akan mengefisienkan biaya tanam.

“Kami mendorong agar para petani di seluruh Indonesia membantu pemerintah dengan cara membuat pupuk sendiri agar kebutuhan tanaman yang  selisihnya mencapai 15 juta ton dapat dipenuhi. Salah satu bentuk pupuk yang dapat dibuat oleh petani sendiri adalah pupuk organik. Petani dengan kreativitasnya dapat membuat pupuk sendiri yang secara nasional dapat mencapai 50 persen dari jumlah kebutuhannya,” tuturnya.

Dedi Nursyamsi menambahkan kunci untuk meningkatkan daya saing adalah kompetisi produk Indonesia dan produk lain dengan produktivitas dan inovasi teknologi.

“Untuk saat ini, yang paling berpengaruh untuk meningkatkan produktivitas adalah varietas unggul dan pupuk berimbang,” ujar Dedi.

Pelatihan Petani dan Penyuluh hari pertama, sukses dilaksanakan dengan dukungan kolaborasi UPT Lingkup BPPSDMP dan perbankan. BBPP Ketindan, BBPKH Cinagara, BPP Lampung, BNI, Mandiri dan BRI.

Respons positif dari peserta yang mengikuti pelatihan secara online pada gelombang I  dari interaksi di chat zoom mencapai 897 orang.

Sementara Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, sebagai salah satu UPT BPPSDMP yang menyelenggarakan pelatihan pada gelombang I, turut memberikan materi melalui salah satunya widyaiswaranya yakni Nurlela.

Nurlaela mengatakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan program prioritas pemerintah dalam mendukung UMKM.

Kementerian Pertanian, melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), sukses menggarap Pelatihan Petani dan Penyuluh gelombang 1-3, Sabtu (7/8/2021).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News