Bea Cukai Gandeng PJT Berantas Peredaran Rokok Ilegal

jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai menggandeng perusahaan jasa titipan (PJT) memberantas peredaran rokok ilegal.
Bea Cukai Bontang, misalnya, menyosialisasikan Gempur Rokok Ilegal kepada para pegawai penyelenggara pos dan perusahaan jasa titipan antara lain J&T, JNE, ID Express, DHL, Pos Indonesia, Lion Parcel, dan TIKI, yang ada di Kota Bontang, Kalimantan Timur, Selasa (1/12).
“Kami memberikan edukasi tentang contoh rokok ilegal serta cara membandingkannya dengan rokok yang legal kepada para penyelenggara jasa titipan agar dapat mendukung pemberantasan rokok ilegal,” ungkap Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Bea Cukai Bontang Ari Winarno,
Bea Cukai Juanda akhir November 202p juga memberikan edukasi serupa kepada PJT di wilayahnya.
“Kami mengajak perusahaan jasa titipan antara lain PT SiCepat Express Indonesia, PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir, PT Citra Van titipan Kilat, dan PT Global Jet Express untuk ikut menyukseskan program gempur rokok ilegal," kata Kepala Kantor Bea Cukai Juanda Budi Harjanto.
Menurut Budi, hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan pelanggaran di bidang cukai melalui penyelenggara Pos.
"Perluasan jaringan sinergi dalam kegiatan pengawasan terus diwujudkan untuk menjamin hak-hak negara dan dipatuhinya ketentuan perundang-undangan di bidang cukai,” ungkap Budi,
Upaya menggandeng PJT ini dilakukan mengingat makin berkembangnya metode transaksi jual beli, yang memungkinkan rokok ilegal menggunakan jasa pengiriman.
Modus pengiriman rokok ilegal kerap menggunakan jasa titipan. Laporkan kepada petugas bila menemukan.
- Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Ekstasi di Bandara SSK II Pekanbaru, Ini Kronologinya
- Musnahkan Barang Hasil Penindakan Periode 2024-2025, Bea Cukai Juanda Tegaskan Ini
- Bea Cukai dan TNI Gagalkan Penyelundupan 445.800 Batang Rokok Ilegal di Gorontalo
- Mantap! 2 UMKM Binaan Bea Cukai Nunukan Sukses Ekspor Produknya ke Malaysia
- Produksi Rokok Turun 4,2 Persen, Ini Penyebabnya
- Bea Cukai Batam Amankan Tukang Cat yang Selipkan Sabu-sabu di Sandal, Begini Kronologinya