Beban Bunga Pinjaman Siaga Lebih Tinggi

Beban Bunga Pinjaman Siaga Lebih Tinggi
Beban Bunga Pinjaman Siaga Lebih Tinggi
JAKARTA - Beban bunga pinjaman siaga dipastikan lebih tinggi dibandingkan utang luar negeri biasa. Namun jika dibandingkan imbal hasil atau yield surat berharga negara (SBN) saat pasar lesu, bebannya masih lebih murah.

"Menurut estimasi kami kemungkinan term and conditions akan berbeda dengan program loan dalam interest rate-nya. Mungkin juga ada biaya-biaya yang lain. Akan tetapi jauh lebih murah dan jangka waktunya bisa panjang dibandingkan dengan utang luar negeri (biasa)," kata Dirjen Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Rahmat Waluyanto di kantornya, Kamis (27/11).

Bunga program loan kerap didasarkan pada LIBOR (London Interbank Oferred Rate) plus marjin. Bunga LIBOR berjangka 1 tahun saat ini mencapai 2,8 persen. Sehingga bunga pinjaman siaga dipastikan akan jauh lebih tinggi dari itu. Berbeda dengan pinjaman program, kata Rahmat, pinjaman siaga termasuk kategori deffered draw down (DDO) atau utang yang dicairkan dalam kondisi tertentu.

Rahmat mengatakan pinjaman siaga atau DDO diberikan berdasarkan trigger terkait kondisi market dan makroekonomi. Sehingga untuk mencairkan pinjaman ini, kondisi pasar harus benar-benar tidak bisa diakses karena ketatnya likuiditas. Juga bisa karena peningkatan risiko sehingga yield menjadi tinggi.

JAKARTA - Beban bunga pinjaman siaga dipastikan lebih tinggi dibandingkan utang luar negeri biasa. Namun jika dibandingkan imbal hasil atau yield

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News