Beban Ortu Siswa SMA/SMK Lebih Ringan

Beban Ortu Siswa SMA/SMK Lebih Ringan
Siswa SMA. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Kepala SMAN 5 Kota Malang Anis Isrofin mengakui penurunan SPP itu berdampak pada operasional sekolah. Khususnya untuk gaji guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT).

Namun, dia memastikan tidak akan memotong gaji 28 GTT dan 28 PTT di sekolahnya. ”Saat ini saja gaji mereka saja belum standar, tidak mungkin dipotong lagi,” terangnya.

Strategi untuk menekan biaya operasional, imbuh Anis, SMAN 5 tidak menambah sarana prasana seperti perlengkapan LCD, atau membenahi kursi yang rusak, serta tidak rehab gedung dulu. Termasuk dia juga akan mengevaluasi 35 program ekstrakurikuler.

”Karena (dengan SPP turun, Red) pemasukan sekolah dari 1.028 siswa menjadi berkurang sekitar Rp 986 juta,” terang Anis.

Untuk diketahui, di tahun 2016, dengan SPP Rp 200 ribu per bulan, SMAN 5 menerima uang Rp 2,46 miliar per tahun.

Itu berasal dari 1.028 siswa. Dengan SPP turun menjadi Rp 120 ribu, maka penerimaan per tahun nantinya tinggal Rp 1,48 miliar. Jadi ada penurunan sekitar Rp 986 juta per tahun.

Ketua Musyarawah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMAN Kota Malang Tri Suharno menyatakan, penurunan SPP tersebut akan berdampak besar pada operasional sekolah. Pihak sekolah akan kesulitan melakukan pengembangan.

Karena sebenarnya, sesuai penghitungannya, ideal SPP SMAN untuk Kota Malang sebesar Rp 350 ribu. Kalau sebelumnya hanya Rp 200 ribu, itu karena ada tambahan dana dari Bosnas Rp 140 ribu dan Bosda Rp 10 ribu per siswa.

  Dinas Pendidikan Provinsi Jatim sudah resmi menurunkan sumbangan pendanaan pendidikan (SPP) untuk SMA dan SMK Negeri sejak 18 Januari lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News