Bebas Panas Abu Vulkanik berkat Tujuh Bantal

Kisah Warga dan Relawan yang Selamat dari Letusan Merapi

Bebas Panas Abu Vulkanik berkat Tujuh Bantal
SELAMAT: Poniman dan keluarganya selamat dari awan panas Gunung Merapi. Foto: KARDONO SETYORAKHMADI/Jawa Pos
Saat ribuan warga turun gunung untuk mengungsi, ada puluhan lainnya yang tetap nekat bertahan. Sebagian tewas dihujani wedhus gembel. Ada sekitar 26 orang yang masih hidup. Salah satunya adalah Ponimin. Bahkan, seluruh anggota keluarganya selamat, meski rumahnya di Dusun Kaliadem hancur.

---------------------------------------------

KARDONO SETYORAKHMADI, Solo

--------------------------------------------

RUMAH Ponimin yang terletak di ujung paling utara (paling dekat Merapi) kini luluh lantak. Eternitnya jebol dan seluruh kayunya hangus. Bau menyengat seperti belerang tercium di sekeliling rumah. Rumah seluas sekitar 120 meter persegi tersebut memang baru dihantam wedhus gembel (awan panas) yang memuat puluhan ribu material vulkanik berkecepatan tinggi dan bersuhu 800 derajat Celsius.

Meski begitu, Ponimin dan seluruh anggota keluarganya selamat. Padahal, mereka terperangkap di rumah tersebut. Pria yang juga dianggap "tokoh kedua" setelah Mbah Marijan dalam hal pengenalan dengan Gunung Merapi itu menyatakan bisa bertahan karena mukjizat. "Siapa nyana bisa selamat," tuturnya. Sebelumnya, Ponimin mengungkapkan bahwa dirinya memang memutuskan untuk tidak mengungsi karena alasan mistis. "Saya mendapat bisikan gaib dari makhluk Allah yang berdiam di Merapi. Intinya, mereka meminta saya menemani mereka "bekerja?. Kalau tidak, letusan kali ini akan menghancurkan sebagian besar Jogja," ucapnya.

Saat ribuan warga turun gunung untuk mengungsi, ada puluhan lainnya yang tetap nekat bertahan. Sebagian tewas dihujani wedhus gembel. Ada sekitar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News