Beber Sejarah, Hasto Tepis Klaim Prabowo soal Bung Karno Pakai Alutsista Bekas

Beber Sejarah, Hasto Tepis Klaim Prabowo soal Bung Karno Pakai Alutsista Bekas
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto. Foto: arsip JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mendesak capres yang juga Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meralat ucapanya tentang Presiden Soekarno memakai banyak alat utama sistem persenjataan atau alutsista bekas.

Desakan dari Hasto itu sebagai respons atas paparan Prabowo dalam Debat Ketiga Capres Pemilu 2024 pada Minggu (7/1/2024) yang menyebut Bung Karno memakai alutsista bekas untuk pembebasan Irian Barat.

Menurut Hasto, Presiden Pertama RI itu membeli banyak alutsista baru dan menggunakannya untuk membantu negara lain melawan penjajahan.

"Jadi, tidak ada yang bekas sehingga kami harapkan Pak Prabowo melakukan koreksi atas pernyataannya tadi malam," kata Hasto dalam jumpa pers di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/1/2024).

Peraih gelar doktor ilmu geopolitik dari Universitas Pertahanan (Unhan) itu menambahkan Indonesia di era Presiden Soekarno memiliki alutsista luar biasa. Kekuatan militer Indonesia saat itu pun disegani negara lain.

"Apa yang disampaikan Pak Prabowo bahwa peralatan-peralatan, alat-alat (prsenjataan) kita itu adalah bekas, itu tidak benar. Kita tahu bahwa saat itu kita belum lama merdeka. Lalu pada 1955, kita sudah mengadakan Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Non-Blok," kata Hasto.

Sekretaris Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo - Mahfud Md (TPN Ganjar - Mahfud) itu menambahkan Bung Karno membangun kekuatan pertahanan berdasarkan kesadaran geopolitik untuk memperjuangkan kepentingan nasional.

Dalam rangka itu pula Bung Karno pernah mengirim kapal selam kelas Whiskey untuk membantu Pakistan menghadapi kolonialisme Inggris.

Hasto Kristiyanto mendesak capres yang juga Menhan Prabowo Subianto meralat ucapanya tentang Presiden Soekarno memakai banyak alutsista bekas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News