Beda Urusan jika Saat Itu Bripka Ricky Rizal Memegang Tubuh Yosua, Dor!
"Saya berikan contoh alat apa yang diminta yang punya dampak pada kematian, kan, ini tuduhannya sama kaitan dengan kematian. Jadi, secara instrumentalis itu tidak," kata Firman.
Firman mengatakan beda halnya bila seseorang diminta untuk menembak atau memegang korban saat peristiwa pidana terjadi.
"Apalagi secara fisik diwujudkan, gerakan tubuhnya, misalnya kalau seseorang dia tahu atasannya akan menembak dia memegangi korbannya. Itu gerakan tubuh yang menunjukkan hubungan yang sacara kausalitas kejahatan atau mengarahkan posisi korban tepat pada sasaran pembunuhan," kata Firman Wijaya.
Dalam dakwaan jaksa penuntut umum (JPU), Bripka Ricky Rizal sempat diminta Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J.
Namun, Bripka Ricky disebut menolak karena mentalnya tak kuat.
Permintaan Ferdy Sambo itu disampaikan di rumah Saguling Nomor 3, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022.
Lantas, Ferdy Sambo meminta Bripka Ricky untuk memanggil Bharada Richard Eliezer.
Singkat cerita, Bharada Richard menyanggupi permintaan Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J di rumah dinas Duren Tiga Nomor 46, Jaksel.
Firman Wijaya, saksi meringankan, mengatakan Bripka Ricky Rizal tidak memiliki mens rea atau niat jahat atas kematian Brigadir J.
- Pembunuhan Berencana di Banjarmasin, Susana Dihabisi Adik Ipar Secara Sadis
- Polisi Ungkap Pembunuhan Berencana di Tanah Laut, Korban Ditusuk 38 Kali
- Pelaku Pembunuhan Honorer di Bandung Barat Terancam Hukuman Mati
- Gegara Rebutan Lahan Tambak, SH Nekat Membunuh Secara Sadis
- Ini Motif IA Melakukan Pembunuhan Berencana
- Tersangka Pembunuhan Berencana di OKU Ditangkap, Motifnya Tak Disangka