Begini Cara Inggris, Belanda dan Jepang Menjaga Borobudur Ketika Menduduki Jawa

Begini Cara Inggris, Belanda dan Jepang Menjaga Borobudur Ketika Menduduki Jawa
Candi Borobudur di zaman Hindia Belanda. Foto: Public Domain.

Dia menunjuk Theodoor van Erp menjadi ketua panitia, dengan anggota J. Brandes (arkeolog) dan B.W. van de Kamer (insinyur pembangunan).

Rencananya, tim ini hanya akan memperbaiki saluran air hujan dan beberapa bagian yang terancam runtuh. 

Atas usulan Van Erp, "pemugaran meluas menjadi usaha untuk mengembalikan candi sedapat mungkin pada wujudnya yang asli," ungkap Daoed.

Biaya penyelamatan Candi Borubudur disetujui pemerintah Hindia Belanda. 

Singkat cerita, setelah melakukan penelitian, pemugaran Candi Borobudur pun dimulai pada Agustus 1907 di masa Johannes Benedictus van Heutsz, Gubernur Jenderal Hindia Belanda 1904-1909. 

Dan, rampung pada 1911 di zaman A.W.F. Idenburg (Gubernur Jenderal Hindia Belanda 1909-1916).

Meski belum sempurna betul, "hasil kerja Van Erp pantas dipuji," tulis Daoed Joesoef.

Nah, ketika Jepang datang menggantikan Belanda (1942), demi Borobudur, "penguasa baru ini bersedia membebaskan Kepala Dinas Arkeologi berkebangsaan Belanda, Dr. Stutterheim dari kamp interniran agar pakar ini bisa dengan tenang meneruskan berbagai usaha perbaikan-perbaikan kecil agar candi tidak runtuh," papar Daoed Joesoef. (wow/jpnn)

Berita Selanjutnya:
Masih Ingat Gombloh?

KETIKA ditemukan (kembali) oleh Thomas Stamford Raffles pada 1814, Candi Borobudur tak lagi utuh. Beberapa bagian telah runtuh. Wenri Wanhar - Jawa


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News