Begini Kata BPS Soal Harga Sembako Jelang Ramadan

Begini Kata BPS Soal Harga Sembako Jelang Ramadan
Ilustrasi. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo mengatakan pergerakan harga sembako, terutama beras yang menjadi komoditas utama, memang mengalami kenaikan. Tapi laju kenaikan tersebut bisa ditahan karena ada intervensi pemerintah.

"Pergerakan harga kami perhatikan, terutama beras sebagai komditas utama. Kenaikan di petani kecil. Ada kecenderungan kalau tidak ada intervensi pemerintah di grosir dan eceran, kenaikan harga bisa lebih tinggi," kata Sasmito dalam diskusi soal harga sembako di Jakarta Pusat, Sabtu (4/6).

Khusus harga beras, lanjutnya, dampak kenaikan tidak terlalu tajam. Namun ia mengingatkan sejumlah komoditas lain harus mendapat perhatian dari instansi terkait. Seperti daging-dagingan, sapi maupun ayam. Kemudian telur dan ikan yang tergantung musim.

"Yang perlu juga diperhatikan adalah bumbu-bumbuan seperti cabai, bawang merah dan bawang putih. Terutama bawang putih yang bergantung pada impor, harga juga tergantung dollar," ujar Sasmito.

Kondisi berbeda menurutnya terjadi pada bahan-bahan yang seratus persen impor. Antara lain terigu dan gandum. Meskipun dalam satu tahun konsumsinya 7 jutaan ton, harganya justru relatif stabil. Pasalnya, harga di luar negeri juga stabil.

"Perlu diwaspadai juga gula pasir dan minyak goreng. Khususnya Mei kemarin kenaikan paling tinggi, sampai 7 persen. Saya kira itu karena suplai akibat penggilingan dalam negeri produksinya belum masuk ke pasar," sebutnya.(fat/jpnn)


JAKARTA - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo mengatakan pergerakan harga sembako, terutama beras yang menjadi komoditas


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News