Begini Permintaan Keturunan Syaikhona Cholil Bangkalan kepada Petugas di Suramadu
Ra Fathur, sapaan akrabnya, menilai penyekatan dan tes antigen yang dilakukan pemerintah di Jembatan Suramadu merupakan bentuk ikhtiar agar penyebaran kasus COVID-19 bisa ditekan.
"Tujuannya jelas, agar tidak terjadi peningkatan kasus lebih besar dan pandemi bisa terkendali. Tentu sebagai Muslim, semua harus mencegah kemudaratan yang lebih besar," ucap dia.
Penyekatan di Jembatan Suramadu, kata dia, juga bukan bentuk diskriminasi, sebab penyekatan tidak hanya dilakukan pada Suramadu sisi Surabaya, tapi juga Suramadu sisi Madura.
"Itu artinya, yang diperiksa tidak hanya warga Madura akan ke Surabaya, tapi juga warga Surabaya yang akan ke Madura," katanya.
Selama ini, pihaknya telah melakukan sosialisasi agar warga Madura, khususnya Bangkalan, untuk taat dan memperhatikan protokol kesehatan.
"Saya juga meminta agar petugas di lapangan lebih ramah melayani warga. Sistemnya juga perlu terus dibenahi agar makin cepat dalam pelayanan," tutur Ra Fathur. (antara/jpnn)
KH Fathur Rozi Zubair yang juga keturunan Syaikhona Cholil Bangkalan bicara soal ricuh di pos penyekatan Jembatan Suramadu.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Ribuan Sepeda Motor Kredit Macet di Jateng Diselundupkan ke Vietnam, Lihat
- Polda Jatim Menggerebek Rumah Kontrakan di Kertajaya Surabaya, Tepuk Tangan
- Eri Cahyadi: PPPK Jangan Sikut-sikutan, Jangan Rebutan Jabatan
- Survei WE Institut: Elektabilitas Eri Cahyadi Tertinggi untuk Pilkada Surabaya 2024
- Live Streaming Madura United Vs Arema FC: Penentuan di Bangkalan
- Irwan: IKA SKMA Jatim Harus Berperan Aktif Mendukung Program Pemerintah