Begini Permintaan Keturunan Syaikhona Cholil Bangkalan kepada Petugas di Suramadu

Begini Permintaan Keturunan Syaikhona Cholil Bangkalan kepada Petugas di Suramadu
Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Cholil Bangkalan Kiai Fathur Rozi Zubair. Foto: Dok. Pribadi untuk JPNN

Ra Fathur, sapaan akrabnya, menilai penyekatan dan tes antigen yang dilakukan pemerintah di Jembatan Suramadu merupakan bentuk ikhtiar agar penyebaran kasus COVID-19 bisa ditekan.

"Tujuannya jelas, agar tidak terjadi peningkatan kasus lebih besar dan pandemi bisa terkendali. Tentu sebagai Muslim, semua harus mencegah kemudaratan yang lebih besar," ucap dia.

Penyekatan di Jembatan Suramadu, kata dia, juga bukan bentuk diskriminasi, sebab penyekatan tidak hanya dilakukan pada Suramadu sisi Surabaya, tapi juga Suramadu sisi Madura.

"Itu artinya, yang diperiksa tidak hanya warga Madura akan ke Surabaya, tapi juga warga Surabaya yang akan ke Madura," katanya.

Selama ini, pihaknya telah melakukan sosialisasi agar warga Madura, khususnya Bangkalan, untuk taat dan memperhatikan protokol kesehatan.

"Saya juga meminta agar petugas di lapangan lebih ramah melayani warga. Sistemnya juga perlu terus dibenahi agar makin cepat dalam pelayanan," tutur Ra Fathur. (antara/jpnn)

KH Fathur Rozi Zubair yang juga keturunan Syaikhona Cholil Bangkalan bicara soal ricuh di pos penyekatan Jembatan Suramadu.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News