Begini Reaksi Ferdy Sambo dan Kuat Setelah Rekaman CCTV Diputar di Persidangan

Begini Reaksi Ferdy Sambo dan Kuat Setelah Rekaman CCTV Diputar di Persidangan
Mantan Kepala Divpropam Polri Ferdy Sambo menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (13/12). Ferdy Sambo merupakan terdakwa perkara pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat. Foto: arsip JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA SELATAN - Eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo meminta majelis hakim memberikan penilaian objektif atas keterangan semua terdakwa dalam perkara pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Kelima terdakwa dalam perkara ini ialah Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf.

Hal itu disampaikan Sambo saat diminta hakim menanggapi pemutaran rekaman CCTV di rumah dinas Duren Tiga dan rumah Jalan Saguling, Jakarta Selatan dalam sidang lanjutan pada hari ini, Selasa (20/12).

"Dengan diputarkannya CCTV ini, kami berharap Yang Mulia dapat menilai objektif semua keterangan dari terdakwa ini. Konstruksi yang dibangun oleh penyidik ini harus mentersangkakan semua yang ada di Duren Tiga," kata Sambo di PN Jaksel.

Berbeda dengan Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dan Bripka Ricky Rizal tak memberikan tanggapan.

Sementara itu, terdakwa Kuat Ma'ruf menyampaikan terima kasih karena rekaman CCTV itu diputar di persidangan.

"Saya terima kasih kepada Pak Hakim yang telah mengizinkan memutar ulang. Jadi, saya tahu kapan naiknya, kapan turunnya," ujar Kuat.

Adapun terdakwa Bharada Richard menyebut dengan diputarnya rekaman CCTV di persidangan, menunjukkan keterangannya soal penyemprotan disinfektan terhadap barang-barang milik Brigadir J guna menghilang jejak kejahatan Ferdy Sambo, telah terbukti.

Ferdy Sambo meminta majelis hakim objektif menilai keterangan semua terdakwa perkara pembunuhan berencana terhadap Brigadir J setelah melihat rekaman CCTV.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News