Begini Sepak Terjang Buwas, 8 Bulan Pimpin Bareskrim

Sikat Petinggi Lembaga Negara hingga Anak Buah Sendiri

Begini Sepak Terjang Buwas, 8 Bulan Pimpin Bareskrim
Budi Waseso. Foto-foto: dok/JPNN.com

Tak cuma itu, korupsi alat kesehatan, kebidanan, dan kedokteran bersumber dari APBN di RSUD Embung Fatimah, Batam, Kepulauan Riau. Bareskrim menjerat Direktur RSUD Embung Fatimah drg Fadillah RD Mallarangan sebagai tersangka. Kasus ini diduga merugikan negara Rp 18 miliar. Bareskrim sudah melakukan penggeledahan di Batam.

Suap calon pegawai negeri sipil Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan tahun 2014 senilai Rp 1,99 miliar.  Kepala Bagian Hukum Kabupaten Muratara Tarmizi dan Kabag Kepegawaian Hamka Jabil dijadikan tersangka. Tarmizi merupakan adik Ipar Plt Bupati Muratara Ariskopi Ayub. Selain itu, empat tersangka lain sudah dijerat sebelumnya. Yakni, Rifai, Indra Hudin yang merupakan warga Muratara, Brigadir Muhamad Nazari, anggota Brimob Kelapa Dua Polda Metro Jaya, dan Aipda Hendri Edison,  anggota Timsus Polda Bengkulu.

Teranyar adalah dua kasus besar yang dilibas Bareskrim. Yakni, dugaan korupsi pengadaan mobil crane di PT Pelindo II. Kantor Dirut Pelindo Richard Joost Lino diobrak-abrik Bareskrim. Sudah ada tersangka dalam kasus ini. "Tapi, belum bisa saya sebutkan. Sedang dilakukan pemeriksaan dan pendalaman," ungkap Buwas, Kamis 3 September 2015.

Pertamina Foundation juga disikat. Bareskrim Mabes Polri sudah menetapkan tersangka  korupsi dana corporate social responsibility Pertamina Foundation. Tersangka itu adalah mantan Direktur Eksekutif Pertamina Foundation Nina Nurlina Pramono. Menurut Budi, surat pemberitahuan dimulainya penyidikan sudah dikeluarkan. "(Nina) sudah tersangka," kata Budi di Mabes Polri, Kamis (3/9).

Seperti diketahui, nama Nina belakangan santer diketahui publik sebagai salah satu peserta seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi.

Di bawah kendali Buwas, Bareskrim tengah menyelidiki sejumlah kasus korupsi besar. Buwas beberapa waktu lalu mengatakan, ada sembilan kasus korupsi besar yang masing-masing nilainya triliunan rupiah, 23 kasus bernilai ratusan miliar rupiah, dan 35 kasus bernilai puluhan miliar rupiah. Bahkan, Buwas berencana membentuk tim khusus dengan mengambil 500 penyidik terbaik dari setiap wilayah. "Harapan kami seluruhnya bisa kami tangani secara serentak," ungkap Buwas, Kamis (23/7). 

Sejumlah kasus besar maupun kecil kini tengah ditangani Bareskrim. Buwas menegaskan, semuanya masih berjalan. (boy/jpnn)

KARIER moncer Komisaris Jenderal Budi Waseso sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri akhirnya selesai. Jabatan prestisius di Korps Bhayangkara


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News