Bekasi Wabah DBD

Bekasi Wabah DBD
Bekasi Wabah DBD
KOTA BEKASI-Gigitan nyamuk aedes aegypti yang menyebabkan penyakit demam berdarah deangue (DBD) masih menjadi momok menakutkan bagi warga Kota Bekasi. Pasalnya, di daerah itu penyakit musiman ini banyak menyerang warga. Data yang dilansir Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, pada April ini saja ada ada 191 warga yang terserang DBD. Dari jumlah itu, dua warga dinyakan meninggal dunia.

Dua warga itu tinggal di Kelurahan Harapan Mulya, Kecamatan Medan Satria dan seorang lagi warga Kecamatan Bekasi Utara. Keduanya meninggal pada awal April ini. Hal itu dibenarkan, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, Retni Yenthi. ”Tapi maaf saya tidak bisa menyebutkan nama karena kode etik dan privasi,” ujarnya kemarin.

Terkait maraknya DBD di wilayah itu, wanita yang akrab disapa Retni, pihaknya tidak henti-hentinya menghimbau masyarakat melakukan tindakan antisipatif terkait mewabahnya penyakit tersebut. ”Kami terus melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN, Red) dengan cara abatisasi air sumur dan fogging massal,” ungkapnya.

Tapi dia juga meminta warga pro aktif untuk menggalakan program 3M (menguras, menutup, dan mengubur) seluruh barang bekas yang bisa menampung air hujan yang jadi penyebab timbulnya jentik-jentik nyamuk DBD. Karena itu, Dinkes Kota Bekasi sudah memberikan pelatihan kader juru pemantau jetnik (jumantik) yang di tempatikan di tiap-tiap RT satu orang.

KOTA BEKASI-Gigitan nyamuk aedes aegypti yang menyebabkan penyakit demam berdarah deangue (DBD) masih menjadi momok menakutkan bagi warga Kota Bekasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News