Berkunjung ke Pupuk Kaltim, Mentan SYL Memberi Arahan, Begini

Berkunjung ke Pupuk Kaltim, Mentan SYL Memberi Arahan, Begini
Mentan SYL mengunjungi Pupuk Kaltim dan memberikan sejumlah arahan terkait pembangunan pertanian. Foto: BPPSDMP

“Apalagi Indonesia merupakan negara ke 4 terbesar di dunia, pengembangan sektor pertanian ke depan tidak boleh salah dan berspekulasi tapi harus dengan sinergi dan kerja keras dengan menggunakan teknologi modern termasuk di dalam pupuk berkualitas dan kuantitasnya terjamin”, ujarnya.

Perlu diketahui, upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi beras melalui berbagai program terobosan tercatat berhasil. Melansir data BPS, produksi beras dari 2018 hingga 2020 surplus dan diperkirakan 2021 pun surplus. Produksi beras 2018 surplus 4,37 juta ton, 2019 surplus 2,38 juta ton dan 2020 surplus 1,97 juta ton.

BPS pun mencatat sejak 2019 hingga September 2021 tidak ada impor beras umum.

"Dua tahun ini di masa pandemi hanya sektor pertanian yang pertumbuhanya positif, tidak pernah negatif. Keberhasilan ini karena kita mampu mengelola sumberdaya alam dan SDM pertanian dengan baik dan kerja keras, bukan kita capai karena kebetulan dukungan alam yang bagus," ungkap SYL.

"Oleh karena itu, saya mengajak Pupuk Indonesia dan Pupuk Kaltim, mari kita menembus langit, sama-sama mengabdi untuk bangsa. Indonesia tidak boleh kalah dengan negara lain, tidak boleh kalah sama Thailand, Vietnam," pintanya.

Sementara Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi saat melakukan penandatanganan menjelaskan, generasi milenial tumbuh bersamaan dengan perkembangan teknologi informasi sehingga memiliki kreativitas dalam segala aspek kehidupan.

“Penandatanganan Nota Kesepahaman ini dilakukan dalam rangka mewujudkan sinergitas pendidikan tinggi vokasi pertanian, meningkatkan produksi, produktivitas dan efisiensi serta penguatan sumber daya manusia pertanian”, ujar Dedi setelah melakukan penandatangan bersama Direktur Utama PT Pupuk Kaltim.

Diharapkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman ini terjadi penguatan sinergitas pendidikan vokasi pertanian, terutamanya dalam hal implementasi teknologi berbasis industri 4.0. Tujuannya agar menghasilkan lulusan Politeknik sebagai qualified job creator dan qualified job seeker.

Mentan SYL mengunjungi Pupuk Kaltim dan memberikan sejumlah arahan terkait pembangunan pertanian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News