Bela Negara Bukan Sekadar Urusan Fisik
Senin, 12 November 2012 – 19:27 WIB
Menurutnya, maraknya berbagai kasus kekerasan di Tanah Air tersebut memberikan kabar bahwa agenda reformasi yang sejatinya diarahkan untuk mendorong perbaikan di berbagai bidang kehidupan ternyata jauh dari selesai.
Reformasi malah membangkitkan kembali sentiment primordial berbasis agama, etnis, dan sosial-budaya. Gagasan demokrasi sebagai mendium pendewasaan politik berbasisi kebebasan, kesetaraan dan keadilan belum sepenuhnya berkembang secara memuaskan.
Meski secara kuantitatif demokrasi mengalami perkembangan pesat terutama dalam hal partisipasi politik, namun kualitas demokrasi terus merosot tajam. Demokrasi hanya melanggengkan kekuasaan kelompok mayoritas tanpa disertai kebijakan dan kearifan untuk melindungi minoritas dan kelompok-kelompak terkalahkan.
Ironisnya, lanjut dia, negara yang semestinya melindungi dan menjamin keanekaragaman justru bertindak lamban, bahkan cenderung melakukan pembiaran. Di samping gagal mempelopori perubahaan karena meluasnya kasus-kasus penyalahgunaan kekuasaan seperti kolusi, korupsi dan nepotisme, negara juga semakin tersandera oleh berbagai kekerasan dan anarkisme kelompok.
JAKARTA - Semangat bela negara dinilai telah memudar di kalangan masyarakat saat ini. Masyarakat terlihat cuek dan acuh terhadap pertahanan dan keamanan
BERITA TERKAIT
- Peringati Reformasi, Aktivis Minta Rezim Baru Tidak Membelokkan Sejarah
- Info Terbaru Pendaftaran CPNS 2024: Formasi Khusus Membeludak
- Ini Janji Nadiem Makarim Soal Kenaikan UKT yang Tidak Masuk Akal
- Soroti Kasus Vina Cirebon, Pakar Sebut Istilah Miscarriage of Justice
- Peringati 26 Tahun Reformasi, Aktivis Jejerkan Instalasi Ribuan Tengkorak dan Kuburan
- Bea Cukai Gelar Edukasi Terkait Tupoksi & Kepabeanan Kepada Pelajar SMA di 2 WIlayah Ini