Belanda Didukung Penuh Afrikaners
Dukung Negara Asal Leluhur, Cape Town Paling Meriah
Minggu, 11 Juli 2010 – 07:51 WIB

ORANJE - Para pendukung tim Belanda di Cape Town, saat laga kontra Uruguay di semifinal, 6 Juli lalu. Foto: Lars Baron/Getty Images/FIFA.com.
Sejak 1652, orang Belanda sudah datang menjejakkan kaki ke Afsel. Mereka datang dengan perusahaan The Dutch East India Company atau yang di Indonesia kita kenal dengan Kompeni. Jan van Riebeeck adalah orang Belanda pertama yang tiba di Cape of Good Hope.
Baca Juga:
Tidak heran, hingga saat ini, banyak nama jalan di Cape Town dan beberapa wilayah di Afsel yang menggunakan nama seperti Buitengracht dan De Waal. Pengaruh Belanda sangat kuat dalam kehidupan masyarakat Afsel.
Nah, kebetulan pada Piala Dunia 2010, timnas Afsel telah tersingkir pada awal kompetisi. Mereka kalah bersaing dari Uruguay dan Meksiko di Grup A. Dengan begitu, opsi terbaik bagi warga Afsel, terutama yang kulit putih adalah Belanda.
"Saya memiliki hubungan yang kuat dengan mereka karena Belanda asal saya. Saya juga memiliki rambut pirang, bermata biru, dan memiliki kulit seperti sebagian besar orang Belanda," ungkap Anja Bredell (25), mahasiswa desain asal Pretoria.
Bagi sebagian warga Afrika Selatan (Afsel), meski timnas Afsel telah tersingkir dari Piala Dunia (PD) 2010, mereka masih memiliki tim yang didukung.
BERITA TERKAIT
- Membanggakan, Petarung BFC Dede Dina Rebut Sabuk One Pride Women Strawweight
- Semifinal Liga Champions Inter vs Barcelona: Lewandowski akan Mulai dari Bangku Cadangan
- 2 Kehilangan Persebaya Surabaya saat Imbang Kontra Persik Kediri
- Semifinal Liga Champions Inter vs Barcelona: Flick Tuntut Pemainnya Kurangi Kesalahan
- Bupati Sumedang Open 2025 untuk Regenerasi Atlet Berprestasi
- 2 Drifter GT Radial Bersinar di Indonesia Drift Series 2025