Belum Ada Aborigin Tertulari Virus Corona di Kawasan Australia Utara
"Pemerintah perlu melakukan investasi untuk perumahan, keamanan pangan, kesehatan lingkungan, air, listrik, dan kesehatan dasar," kata John Paterson.
Kepala Departemen Kesehatan NT, Dr Hugh Heggie secara terpisah mengatakan penduduk Aborigin biasanya memiliki angka tinggi terjadinya wabah penyakit.
Menurut Dr Heggie, kontrol perbatasan yang ketat, pembatasan pergerakan penduduk ke komunitas terpencil, karantina wajib dan menjaga jarak terbukti sangat efektif dalam memperlambat penyebaran COVID-19 di NT.
Tapi yang paling penting, kata Dr Heggie, yaitu tidak terjadinya kasus penularan komunitas COVID-19 di NT. Artinya, seluruh kasus yang ada merupakan kasus dari luar.
Aspek lainnya, menurut Paterson, yaitu pesan-pesan mengenai COVID-19 diterima dengan baik oleh penduduk Aborigin, karena dibuat oleh petugas kesehatan dan organisasi warga Aborigin sendiri.
Mengungkap keterbelakangan
Pandemi COVID-19 menurut Paterson telah mengungkap kondisi keterbelakangan warga Aborigin khususnya di wilayah pedalaman.
Di antaranya, pasokan listrik yang tidak dapat diandalkan, kerawanan pangan, masalah kesehatan lingkungan, dan kekurangan petugas tenaga kesehatan dasar.
Hal itu dibenarkan oleh Olga Havnen dari salah satu layanan kesehatan Aborigin, Danila Dilba Health Service.
Data resmi penyebaran COVID-19 di Kawasan Australia Utara (NT) menunjukkan tidak ada warga Aborigin yang terinfeksi virus corona sejauh ini
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka