Belum Puas, Militer Myanmar Kini Tuduh Aung San Suu Kyi Korupsi

Belum Puas, Militer Myanmar Kini Tuduh Aung San Suu Kyi Korupsi
Pengunjuk rasa menggelar aksi protes terhadap kudeta militer di Kota Yangon, Myanmar, Sabtu (6/2/2021). Mereka menuntut pembebasan pemimpin terpilih Myanmar Aung San Suu Kyi. Foto: ANTARA /REUTERS/Stringer/wsj

jpnn.com, NAYPIDAW - Junta militer Myanmar telah membuka kasus korupsi baru terhadap pemimpin yang digulingkan, Aung San Suu Kyi, dan mantan pejabat lain di pemerintahannya.

Kasus-kasus tersebut adalah yang terbaru dari serangkaian kasus yang diajukan terhadap pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi (75) yang digulingkan oleh tentara pada 1 Februari dalam kudeta yang telah menjerumuskan negara Asia Tenggara itu ke dalam kekacauan.

Surat kabar pemerintah mengutip Komisi Anti Korupsi yang mengatakan tuduhan terkait penyalahgunaan tanah untuk yayasan amal Daw Khin Kyi, yang dia pimpin, serta tuduhan sebelumnya menerima uang dan emas.

Penyelidikan terhadap Suu Kyi dan beberapa pejabat lainnya resmi digulirkan kepolisian di Naypyidaw sejak Rabu (9/6)

"Dia dituduh bersalah melakukan korupsi menggunakan jabatannya. Jadi dia didakwa berdasarkan UU Antikorupsi pasal 55," kata surat kabar itu.

Undang-undang itu memberikan hukuman penjara hingga 15 tahun bagi mereka yang terbukti bersalah.

Pengacara utama Suu Kyi dalam beberapa kasus lain mengatakan bahwa sejauh yang dia ketahui, penyelidikan korupsi terus berlanjut dan tidak ada di pengadilan.

Dia menggambarkan pernyataan rezim militer itu sebagai tuduhan tidak masuk akal.

Meski sudah mengambil alih kekuasaan dan memenjarakan Aug San Suu Kyi atas tuduhan kecurangan pemilu, junta militer Myanmar rupanya belum puas

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News