Benarkah Orang Obesitas Berisiko Tinggi Terinfeksi Virus Corona?

Prof. Delfraissy mengungkapkan orang dengan obesitas umumnya memiliki penyakit diabetes dan tekanan darah tinggi (disadari atau tidak).
Dua faktor tersebut, menurutnya, sangat bisa menghasilkan gejala yang lebih buruk pada penderita COVID-19 dan meningkatkan risiko kematian.
Mengapa Orang Obesitas Lebih Rentan Terkena Coronavirus?
Selama influenza A (H1N1) atau pandemi virus flu babi pada 2009, ada penelitian yang menunjukkan bahwa obesitas adalah faktor risiko untuk peningkatan kematian pascainfeksi.
Selain itu, penelitian di Tiongkok terkait COVID-19 juga berpendapat, korban meninggal dari kasus positif di sana juga didominasi oleh mereka yang obesitas.
Lantas, bagaimana tanggapan dokter mengenai hal tersebut? Nah, dr. Alvin Nursalim, Sp.PD mengungkapkan sebenarnya tak bisa kita langsung mengiyakan bahwa obesitas adalah faktor risiko utama dari infeksi COVID-19.
Pasalnya, tak semua orang gemuk memiliki penyakit penyerta. Itu hanya kecenderungan yang belum pasti. Obesitas bisa dihubungkan dengan COVID-19 bila memang sudah ada penyakit penyerta.
“Untuk memastikannya, orang yang obesitas perlu di-skrining untuk mengetahui apakah dia punya diabetes, gangguan ginjal, atau hipertensi. Kalau ternyata tak punya penyakit itu, maka tak bisa dikatakan bahwa dia berisiko tinggi untuk mengalami perburukan kondisi,” jelas dr. Alvin.
Ada lagi hasil penelitian terbaru mengatakan bahwa orang obesitas berisiko lebih tinggi untuk terinfeksi virus corona. Benarkah demikian?
- Arya Saloka Turunkan Berat Badan demi Peran di Sayap-sayap Patah 2: Olivia
- Rutin Mengonsumsi 5 Teh Ini Sebelum Tidur, Berat Badan Bakalan Ambyar
- 4 Manfaat Jagung untuk Menurunkan Berat Badan yang Bikin Kaget
- 5 Manfaat Temulawak yang Bantu Tingkatkan Nafsu Makan Anak
- 5 Camilan yang Aman Dikonsumsi Tengah Malam, Berat Badan Tetap Normal
- Anda Ingin Menaikkan Berat Badan, Konsumsi 5 Makanan Ini Sebelum Tidur