Bencana Khudairy

Oleh: Dahlan Iskan

Bencana Khudairy
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Itu diucapkan Rabu lalu. Seperti disiarkan secara dramatis di media di Eropa. Akibatnya fatal: buntut Credit Suisse tidak bisa kopat-kapit lagi.

Baca Juga:

Rupanya selama itu Saudi diharapkan bisa jadi penyelamat terakhir.

Saudi sudah memiliki 10 persen saham di Credit Suisse. Maka diharapkan Saudi akan ikut menjaga nilai sahamnya tersebut. Akan tetapi, Saudi melihat Credit Suisse sudah sulit diselamatkan.

Saya bisa merasakan betapa marah penguasa di Swiss: mengapa Saudi membuat pernyataan mematikan itu di tengah upaya pemulihan kepercayaan.

Hari itu saja harga saham Credit Suisse jatuh sedalam 24 persen. Hari berikutnya dana nasabah terus ditarik keluar dari Credit Suisse.

Menurut media di New York, seperlima nasabah Credit Suisse adalah dari Timur Tengah, bahkan lembaga keuangan Qatar juga memiliki saham di Credit Suisse sebanyak 6,8 persen.

Sebenarnya pernyataan Al Khudairy itu normal saja. Ia ditanya media: sebagai pemegang saham terbesar di Credit Suisse, apakah akan menambahkan injeksi modal. Al Khudairy menjawab singkat: absolutely not!

Jawaban itu bukan karena Al Khudairy sudah tidak percaya pada Credit Suisse. Jawaban itu lebih karena hukum di Swiss membuatnya harus mengatakan itu.

Bos Saudi National Bank Ammar Al Khudairy membuat pernyataan mematikan. Pihaknya tidak bisa lagi menggelontorkan dana ke Credit Suisse.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News