Bentrok Antar Etnis Di Myanmar Meluas

Bentrok Antar Etnis Di Myanmar Meluas
Bentrok Antar Etnis Di Myanmar Meluas
Awalnya, ungkap Thant, bentrok antaretnis itu terjadi di Distrik Minbyar dan Distrik Mrauk-U yang terletak di utara Kota Sittwe, ibu kota Rakhine. Tapi, Selasa malam lalu, kekerasan merembet ke Kyaukphyu dan Myebon yang masing-masing berada di sebelah selatan dan timur ibu kota. ’’Aksi saling serang di antara dua etnis itu masih berlanjut sampai hari ini (kemarin, Red),’’ tuturnya.

Karena kedua belah pihak melakukan aksi bakar rumah, Thant mengatakan bahwa pemadaman api menjadi prioritas utama pemerintah setempat. ’’Kami berusaha keras untuk menjinakkan api dan mengendalikan situasi keamanan,’’ terangnya. Belum jelas apakah ada korban jiwa dalam bentrok di Kyaukphyu dan Myebon. Thant pun mengaku belum mendapatkan informasi detail.

Hingga kemarin, Rakhine masih terasa mencekam dan diselimuti ketegangan. Pemerintah mengerahkan sejumlah besar petugas keamanan untuk berjaga di titik-titik rawan. Bahkan, mereka juga menetapkan jam malam di sebagian besar wilayah Rakhine. Untuk sementara, puluhan ribu etnis Muslim Rohingya terpaksa bertahan di tenda-tenda dan tempat penampungan di pinggiran Sittwe.

Sementara itu, ratusan mahasiswa Buddha menggelar aksi protes di Sittwe. Sekitar 800 mahasiswa terlibat dalam demo anti-Rohingya tersebut. ’’Kami menolak menuntut ilmu bersama-sama dengan teroris Bengali (sebutan warga Myanmar untuk etnis Muslim Rohingya),’’ ucap Wai Yan, salah seorang pemimpin aksi unjuk rasa kemarin.

NAYPYIDAW – Konflik komunal atau sektarian di Negara Bagian Rakhine, barat daya Myanmar, belum reda. Bahkan, bentrok yang melibatkan etnis

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News