Bentrok Tentara Israel dan Pro Palestina, 23 Tewas
Selasa, 07 Juni 2011 – 05:25 WIB
JERUSALEM - Hubungan Israel dan Syria kembali tegang. Pemicunya adalah bentrok pasukan Israel dan pengunjuk rasa pro-Palestina di Golan Heights Minggu lalu (5/6). Israel menuding Syria sengaja menyulut api lewat kerusuhan yang menewaskan 23 orang dan melukai 350 lainnya itu, untuk mengalihkan isu revolusi. Tewasnya 23 warga Syria, termasuk seorang perempuan dan anak kecil, dalam bentrok di perbatasan itu menuai reaksi keras PBB. Kemarin, Sekjen PBB Ban Ki-moon mengecam tindakan pasukan Israel. Menurut dia, penggunaan peluru asli dalam bentrok di Golan Heights yang masuk wilayah Syria itu terlalu berlebihan. "PBB akan segera mengambil sikap tegas (terhadap Israel) terkait insiden ini," tandasnya.
"Anda tidak akan bisa mencapai perbatasan Syria dan Israel dari wilayah Syria tanpa ada izin atau perintah resmi dari pemerintah di Damaskus," kata Menteri Pertahanan Sipil Israel Matan Vilnai kemarin (6/6). Karena itu, dia yakin bahwa para pengunjuk rasa yang mengekspresikan dukungan mereka terhadap Palestina lewat unjuk rasa Minggu lalu itu adalah orang-orang suruhan rezim Bashar al-Assad.
Baca Juga:
Karena itu, Vilnai menegaskan bahwa reaksi pasukan Israel dalam aksi Minggu lalu itu sudah benar. Bentrok yang pecah di Majdal Shams itu bermula saat pasukan Negeri Yahudi menembakkan peluru asli ke arah para demonstran. Konon, para serdadu Israel yang bertugas di perbatasan itu hanya berniat menghalau demonstran agar tidak melanggar wilayah.
Baca Juga:
JERUSALEM - Hubungan Israel dan Syria kembali tegang. Pemicunya adalah bentrok pasukan Israel dan pengunjuk rasa pro-Palestina di Golan Heights Minggu
BERITA TERKAIT
- DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timteng
- Militer Israel Klaim Bunuh Pentolan Jamaah Islamiyah Lebanon
- 1.119 WNI Berhasil Direpatriasi dari Kawasan Berbahaya Sepanjang 2023
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Guru Besar UI Khawatirkan Dampak Konflik Timur Tengah terhadap Indonesia
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa