Beraksi Dekat Istana, Pedemo Bonyok Diinjak-injak Polisi

Beraksi Dekat Istana, Pedemo Bonyok Diinjak-injak Polisi
Para pedemo prodemokrasi memadati jalan saat aksi protes antipemerintah di Bangkok, Thailand, Rabu (14/10/2020). Foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Jorge Silva/FOC

jpnn.com, BANGKOK - Lebih dari 30 warga sipil dan polisi terluka dalam protes anti pemerintah di Thailand, kata sebuah pusat medis darurat pada Minggu setelah polisi menggunakan meriam air, gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan demonstrasi pada malam sebelumnya.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan polisi memukul dan menginjak orang-orang. Beberapa pedemo terlihat melarikan diri dari polisi yang berperlengkapan anti huru hara dan beberapa orang meninggalkan sepeda motor mereka.

Video lain menunjukkan orang-orang berlindung dari gas air mata di restoran McDonald's.

Tiga belas petugas polisi dan 20 lainnya terluka, kata Pusat Medis Erawan.

Polisi mengatakan pada Minggu tindakan mereka sesuai dengan standar internasional dan bahwa 20 pengunjuk rasa ditangkap karena melanggar undang-undang pertemuan publik dan menghina monarki.

"Kekerasan berasal dari pihak pengunjuk rasa dan polisi harus membela hukum dan melindungi fasilitas negara," kata wakil kepala polisi Bangkok, Piya Tavichai, kepada wartawan.

Para pengunjuk rasa tidak setuju. "Kekerasan dimulai oleh polisi terlebih dulu, menggunakan gas air mata dan meriam air sebelum pengunjuk rasa melakukan sesuatu," kata aktivis Rukchanok Srinork, 27, yang berada di lokasi demo itu.

"Mereka memiliki helm, perisai, pelatihan pengendalian massa, jika ada batu, angkat perisaimu."

Video yang beredar di media sosial menunjukkan polisi memukul dan menginjak pedemo

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News