Berapa sih Sebenarnya Kerugian Negara Korupsi Quay Crane Pelindo?
jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi meminta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan menghitung kerugian negara dalam dugaan korupsi pengadaan quay container crane 2010.
KPK hingga kini masih menunggu hasil perhitungan kerugian negara dalam kasus yang menjerat Richard Joost Lino sebagai tersangka dan membuatnya lengser dari kurasi empuk jabatan direktur Utama Pelindo II itu.
"Untuk kerugian negara kami masih menunggu dari BPKP," tegas Kepala Bagian Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha, Senin (4/1).
Dia tak mempermasalahkan serangan kubu Lino yang menganggap penetapan tersangka tidak sah karena belum mengantongi hasil perhitungan kerugian negara. "Dalam penanaganan perkara kasus sebelumnya juga seperti ini. Ini sudah masuk ranah penyidikan, karena itu KPK meminta BPKP menghitng kerugian negara," katanya.
KPK, kata Priharsa, juga tidak akan menghentikan proses penyidikan meski kubu Lino menggugat penetapan tersangka melaui praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. "Praperadilan kami hormati. Tapi, gugatan ini tidak serta merta menghentikan penyidikan," kata Priharsa. Sidang perdana praperadilan dijadwalkan 11 Januari 2016. Namun, sampai sejauh ini KPK belum mendapatkan surat dari PN Jaksel terkait jadwal sidang. (Boy/jpnn)
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi meminta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan menghitung kerugian negara dalam dugaan korupsi pengadaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- YKMI: Kami Berharap Gerakan Dukung Kemerdekaan Palestina Menyebar ke Penjuru Indonesia
- 3 Kategori Orang Ini, Jangan Sampai Menjabat di Kabinet Prabowo-Gibran
- Nikmati Kemewahan Layanan Kesehatan Bedah Orthopedi-Vaskular di RS Premier Bintaro
- Jaring Potensi Petani Muda, Inilah 75 Nominee Young Ambassador Agriculture Pilihan Kementan
- Cetak Instruktur Fitness, PKS Konsisten Membangun Gaya Hidup Sehat di Masyarakat
- Perkumpulan Kader Bangsa Ingin Prabowo-Gibran Fokus Pada 3 Isu Ini