Beras Beracun, Menteri Mundur
Sabtu, 20 September 2008 – 11:17 WIB
TOKYO - Tak seperti para pejabat di Indonesia yang kebanyakan punya stok topeng antimalu berlapis-lapis, pejabat di Negeri Sakura memilih mundur jika tersandung kasus. Seperti yang dilakukan Menteri Pertanian Seiichi Ota. Kemarin (19/9) dia hengkang dari pos jabatannya bersama sejumlah pejabat tinggi departemen pertanian lain, termasuk Deputi Toshiro Shirasu, gara-gara skandal beras. Seiichi Ota membiarkan beras impor yang terkontaminasi racun pestisida dan jamur menyebar ke seluruh pelosok negeri. Beras beracun itu dikonsumsi masyarakat umum, restoran, pasien rumah sakit, bahkan para pelajar di sekolah-sekolah. Beras yang didatangkan dari Tiongkok, Vietnam, dan negara-negara mitra kerja sama lain tersebut sejatinya digunakan untuk kebutuhan industri, salah satunya sebagai bahan dasar pembuatan lem. Namun, beras itu ternyata dijual bebas empat perusahaan kepada 380 pembeli, termasuk para pengusaha makanan dan rumah-rumah sakit. ''Mempertimbangkan besarnya masalah sosial yang ditimbulkan beras beracun ini, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan menteri pertanian,'' ujar Ota seperti dilansir Daily Yomiuri. Pengunduran diri tersebut merupakan pertanggungjawabannya sebagai menteri pertanian atas masalah yang meresahkan masyarakat.
Baca Juga:
Baca Juga:
TOKYO - Tak seperti para pejabat di Indonesia yang kebanyakan punya stok topeng antimalu berlapis-lapis, pejabat di Negeri Sakura memilih mundur
BERITA TERKAIT
- Dubes Palestina di PBB: Sudah Tak Ada Gunanya Datang ke Sini
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun
- Rudal Rusia Sambar Tower Televisi di Kharkiv, Ukraina
- Dua Kelompok WNI Bentrok di Korsel, Ada Korban Tewas
- Tidak Main-Main, India Siap Buka Rahasia Industri Pertahanannya demi Bantu Indonesia