Berawal dari Galau, Erik Priyono jadi Pengrajin Miniatur Motor Jadul

Berawal dari Galau, Erik Priyono jadi Pengrajin Miniatur Motor Jadul
KREATIF: Erik menunjukkan tiga miniatur sepeda motor jadul di rumahnya. Foto: DHARAKA R. PERDANA/Radar Tulungagung/JPNN.com

“Lagipula untuk miniatur seperti ini masih jarang di kota ini dan bahan bakunya bisa dicari dengan mudah,” imbuhnya.

Sekilas membuat miniatur seperti ini terlihat mudah. Namun sebenarnya butuh ketelatenan, karena harus detail hingga setiap lekuk kendaraan harus diperhatikan.

Bahkan untuk urusan membuat roda dan bannya, dirinya harus belajar selama sebulan penuh. Wajar saja, apa yang diperlihatkan pada koran ini sama persis dengan sepeda motor pada umumnya.

Namun jangan membayangkan jika ayah satu putra ini memiliki dasar di bidang permesinan. Dia justru tidak pernah berkecimpung di bidang itu, karena sebatas suka pada kerajinan.

Dimana sebelumnya ditumpahkan untuk membuat bonsai maupun kerajinan berbahan baku koran.

Sayangnya, untuk penjualan di dalam kota terhitung cukup sulit. Apalagi dengan harga Rp 200 ribu per unit dianggap terlalu mahal.

Padahal, konsumen dari luar kota justru menganggap harga yang ditawarkannya itu terlalu murah. Dia ingin mengembangkan miniatur jenis ini.

“Makanya, saat ini lebih banyak membuat jika ada pesanan. Terakhir ada 10 miniatur saya yang dibeli orang Jombang,” ujarnya.

Erik Priyono, warga Desa Beji, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung, Jatim, mampu menyulap benda-benda bekas menjadi miniatur motor jadul. Padahal ini

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News