Berawal dari Kisah Anjing Pelacak Mengendus di Bandara

Kendati belum berjalan dua tahun (mulai Maret 2015), Novi sudah rutin mengirim rendang ke luar negeri, seperti Pakistan dan Amerika.
Lalu Korea, Arab Saudi, Italia, Kanada, Jepang, Belanda, Bangkok, hingga Perancis dan lainnya.
Untuk memproduksi rendang, Novi didukung empat karyawan tetap. Jika pesanan banyak, maka ada tenaga tambahan.
“Kami menerapkan sistem “ramping”, yaitu karyawan dan cara kerja yang efektif dan efisien. Jam kerja karyawan tidak kaku, karyawan diminta memenuhi target produksi dengan dibuatkan panduan kerja yang efektif,” terang perempuan yang usahanya berada di Jalan Marsawa No 16 Lolong, Padang ini.
Novi termotivasi menjadi pengusaha karena ingin bebas berkreativitas tanpa aturan pihak lain. “Kalaupun ada, kita yang membuat aturan itu. Sejak awal pendirian usaha ini diarahkan pada kebaikan,” akunya.
Di tengah bisnisnya yang mulai berkembang, Novi tetap menempatkan urusan keluarga prioritas utama.
“Bila berbenturan, biasanya saya delegasikan pengerjaannya kepada orang lain, tentunya tetap di bawah pengawasan saya,” katanya.
Selama menjalani usaha ini, Novi merasakan suka dan duka yang dia share ke sosial media. “Dukanya, saya tidak mampu memenuhi permintaan orang lain. Sukanya, dapat testimoni positif dari pelanggan,” ujar dia. (***)
JPNN.com - Novi Saseria lihai menangkap peluang bisnis. Lewat kepiawaian dan keuletannya, owner Randang Tigoka ini mampu memasarkan rendang ke lima
- Perkuat Bisnis Digital, Telkom Catat Pendapatan Konsolidasi Rp 36,6 Triliun di Awal 2025
- Awal 2025 Bank Mandiri Tumbuh Sehat dan Berkelanjutan
- Tumbuh Berkelanjutan, Bank Raya Kembali Bukukan Kinerja Keuangan Positif
- Laba Meningkat Tajam, Strategi Bank Neo Commerce Berhasil
- Lalamove Catat Pengiriman dengan Armada Besar Tumbuh 38%
- Perluas Jangkauan Bisnis, Bank Mandiri Menghadirkan Kantor Cabang Alor