Berawal dari Kisah Anjing Pelacak Mengendus di Bandara

Berawal dari Kisah Anjing Pelacak Mengendus di Bandara
Novita Saseria, Owner Randang Tigoka dalam salah satu kesempatan. Foto: dok.pribadi for Padang Ekspres/JPNN.com

“Padahal, Australia sangat ketat dalam perizinan makanan dalam kemasan ini,” ujar alumni Fakultas Hukum Unand ini.

Ada beberapa jenis rendang yang diproduksinya. Yakni, rendang daging dengan bumbu nenek moyang khas Minang. Tanpa bahan pengawet.

Kemudian, rendang cabiak yang proses memasaknya dengan menghancurkan daging menjadi kecil-kecil.

“Rendang ini cocok untuk anak-anak dan orangtua, karena lebih mudah menggigit dan mengunyahnya,” papar Novi.

Selain itu, ada rendang paru. Khusus rendang paru ini sedikit spesial. Rendang paru produksi Randang Tigoka ini dijuluki pelanggan “the black marshmallow”, karena teksturnya seperti marshmallow.

Lalu, randang badaruak berupa kerupuk ubi dengan bumbu rendang asli. Randang Tigoka juga memproduksi serundeng.

Menurut Novi, Randang Tigoka sudah pernah dibawa kelima benua dan sangat cocok untuk orang yang bepergian.

Kalangan selebritis pernah membawa randang ini ke Rusia. Untuk pengiriman keluar negeri, pihaknya menggunakan jasa Pos dengan layanan EMS.

JPNN.com - Novi Saseria lihai menangkap peluang bisnis. Lewat kepiawaian dan keuletannya, owner Randang Tigoka ini mampu memasarkan rendang ke lima

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News