Berbagi Cerita di Noodle Market Festival 2018

Berbagi Cerita di Noodle Market Festival 2018
Noodle Market Festival. Foto: Ist

Tingginya ongkos untuk membayar iklan di sejumlah media konvensional menjadi salah satu alasan kuat.

Berbagai jejaring sosial seperti Facebook, Instagram, maupun Twitter, terbukti telah dijadikan ruang dalam pengembangan peluang usaha.
"Tak sedikit dari para pengusaha, baik yang ada di pelosok desa, UKM, bahkan partai besar, mempromosikan produk atau layanan mereka dengan menggunakan medsos," kata Budi.

Namun di sisi lain, iklan yang merupakan poin keenam, juga menjadi penting dalam mempromosikan produk.

Berdasarkan catatan Bungasari, lanjut Budi, tampilan iklan yang unik mampu membuat orang berhenti untuk melihat iklan yang dihasilkan.
Iklan pun kian menarik perhatian jika ditampilkan dengan sosok figur publik atau seleb, yang kerap disebut endorser.

Sedangkan, poin ketujuh dalam strategi menjajakan mi dengan menggunakan endorser ini, diyakini mampu mengambil hati para pecinta produk olahan mi.

"Di medsos sudah banyak pelanggan kami yang melakukan hal ini, yakni dengan menjual atau mempromosikan produk dengan label nama sang endorser," ujarnya.

Poin terakhir atau kedelapan yang terpenting, "great food comes from great ingredients".

Dalam bisnis produk olahan mi “wajib hukumnya” untuk selalu menggunakan bahan-bahan baku terbaik yang mana hal ini sangat memengaruhi hasil akhir produk olahan yang dihasilkan.

Peluang berbisnis produk olahan mi di Indonesia saat ini masih sangat terbuka lebar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News