Berbagi Kisah Sukses Start Up Agribisnis di Agrivaganza 2018

Berbagi Kisah Sukses Start Up Agribisnis di Agrivaganza 2018
Agrivaganza 2018 di halaman Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan) Jakarta (23/11). Foto: Humas Kementan

Menjawab kegelisahan pengusaha muda sektor pertanian, Sekretaris Jenderal Kementan Syukur Iwantoro yang juga menjadi pembicara dalam acara ini, menjelaskan untuk alasan itulah Kementan menggelar acara Agrivaganza 2018.

"Melalui Agri vaganza 2018 ini kita perkenalkan pada masyarakat khususnya generasi muda bahwa kita sedang menuju era Agri 4.0," ujar Syukur.

Dulu, lanjut Syukur, di era 1.0 hasil tani dijual langsung secara terbatas di lokasi yg terbatas. Masuk era 2.0 sudah ada pasar. Masuk 3.0 sudah ada supermarket pasar yang lebih modern. Dan kita menyongsong era Agri 4.0, era yang lebih efisien. Di mana ruang dan waktu tidak lagi menjadi batasan dalam usaha pertanian.

"Seperti yang tadi kisah suksesnya sudah dengar bersama oleh Cecep dari Etanee dan Nanda dari Tanijoy," kata Syukur.

Dia juga menegaskan, Pemerintah melalui undang-undang wajib melindungi warganya dalam berusaha di sektor pertanian. "Kami akan kumpulkan semua pengusaha-pengusaha muda di Indonesia agar menjadi suatu kekuatan bisnis pertanian," janji Syukur.

Sementara mengenai permasalahan modal dan sumber daya manusia, ia memastikan hal tersebut menjadi bagian dari perhatian Pemerintah.

"Tadi disebutkan sistem bisnis nya menggunakan bagi hasil, itu baik sekali bukan hanya bagi untung tapi juga bagi rugi kalau mengalami kerugian. Maka para pelakunya akan lebih bersungguh-sungguh agar jangan sampai rugi," pungkasnya.

Memberi semangat, Syukur menyampaikan agar para pemuda jangan ragu untuk mulai berbisnis di sektor pertanian di era digitalisasi dan Agri 4.0.

Era digitalisasi turut mengubah pola-pola kegiatan pertanian, hingga pola distribusi atau pemasaran hasil pertanian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News