Berbahaya Kalau Indonesia Sampai Melakukan Hal ini

Sebagai contoh seperti di Singapura, Malaysia, Filipina dan Brunei Darussalam.
Lonjakan kasus serupa juga pernah terjadi pada awal Juli 2021 lalu.
Karena itu pula, pemerintah diharapkan tidak terburu-buru melonggarkan mobilitas masyarakat di tengah penurunan kasus positif COVID-19 di Indonesia.
Penegakan protokol kesehatan harus tetap di tegakkan mengingat sejumlah negara tetangga tengah mengalami lonjakan penularan.
Kemudian, dia mengatakan pencapaian vaksinasi di Jakarta memang tinggi dibandingkan daerah lain.
Ketimpangan ini yang seharusnya segera dapat diisi agar penyebaran kasus tidak kembali melonjak di saat penularan virus Corona ingin tengah melandai.
“Pembatasan memang tidak bisa menghentikan penularan, tapi ini efektif mengurangi penyebaran COVID-19. Pemulihan ekonomi tidak akan optimal jika akhirnya terjadi lonjakan kasus dan kembali dilakukan PSBB atau pun PPKM lagi,” kata dia.
Siklus naik turun kasus COVID-19 tersebut pasti akan berdampak secara ekonomi maupun pada psikologis masyarakat.
Peneliti Maarif Institute menilai cukup berbahaya jika Indonesia sampai melakukan hal ini.
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Amnesty International: Praktik Otoriter dan Pelanggaran HAM Menguat di Indonesia
- Menteri Karding Siapkan Strategi soal Lonjakan Pekerja Migran Ilegal ke Myanmar-Kamboja
- Rayakan 70th KAA, Usman Hamid And The Blackstones Bawakan Album Baru Kritik Sosial
- Merespons Kebijakan Dagang Trump, Syahganda Nainggolan: Sikap Independen Indonesia Sudah Tepat